Tuesday, May 17, 2016

KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS WEB

1.      Konsep pembelajaran berbasis web
Pembelajaran berbasis web adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, sehingga sering disebut juga dengan e-learning. Internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel)  dan jangkauanya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW).Pengajaran berbasis web (WBI) sebagai program pengajaran berbasis hypermedia  yang memanfaatkan atribut dan sumber daya World Wide Web (Web) untuk menciptakan   lingkungan belajar yang kondusif. Konvensi internasional, menyatakan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan berbagai proses dan aplikasi elektronik untuk pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah CBT, WBI, CD, dan lain-lain.
Sedangkan pembelajaran berbasis web diartikan sebagai pembelajaran melalui internet, intranet, dan halaman web saja. Web based learning dapat diartikan  juga  sebagai pemanfaatan web/internet untuk pembelajaran. Pemanfaatan itu dapat berupa sumber bahan ajar maupun media pembelajaran. Pada perkembangannya web based learning ini sering disebut elearning (lihat di wikipedia, web based learning di-direct ke E-learning), meskipun ada yang menyebutkan elearning ini adalah electronic learning bukan internet learning. 

Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web
 Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web bisa menjadi pembelajaran yang menyanangkan, memiliki unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
Dikarenakan sifatnya maya/virtual, pembelajaran berbasis web dianggap telah memberikan fleksibilitas terhadap kegiatan pengaksesan materi pembeajan. Penghantaran materi pemblajaran kini tidal lagi tergantung pada medium fisik seperti buku pelajaran cetak atau CD-ROM. Materi pembelajaran kini berbentuk data digital yang bisa diuraikan melalui perangkat elektronik seperti computer, smartphone, telepon selular atau piranti elektronik lainnya.
Disamping beberapa unggulan tersebut, pembelajaran berbasis web juga memiliki kelemahan, yaitu kurangnya interaksi langsung antara siswa dan guru yang disebabkan oleh banyak faktor teknis. Menyikapi hal tersebut, kruse berpandangan, dengan semakin majunya teknologi internet dan jaringan dan semakin cepatnya koneksi internet beberapa tahun belakangan ini, maka kelemahan terbesar dari pembelajaran berbasis web ini bisa diminimalisasi dalam beberapa tahun ke depan.
memilih metode pembelajaran berbasis web
Terdapat dua langkah yang harus dilakukkan untuk menentukan metode pembelajaran berbasis web jenis apa yang cocok diterapkan dalam suatu kondisi pembelajaran.
Langkah pertama adalah menentukan terlebih dahulu tipe pembelajaran yang akan disampaikan. Analisis kebutuhan dilakukkan pada langkah ini, untuk menentukan ranah mana yang akan disentuh dalam oleh proses pembelajaran ini, apakah kognitif, psikomotorik atau afektif.
Dalam pembelajaran berbasis web untuk mengelompokkan tujuan pembelajaran  atau pelatihan sehingga mengembangkan program dapat mengetahui jenis jenis kemampuan kognitif yang masing-masingnya membutuhkan penyampaian informasi, latihan dan penilaian yang berbeda.
Langkah kedua dari pemilihan proses pembelajaran, adalah memilih tipe pembelajaran berbasis web yang paling tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk mulai memilih tipe pembelajaran berbasis web mana yang paling tepat, pertama tentukan ranah pembelajaran yang paling mempresentasikan tujuan, yaitu kognitif, psikomotor atau afektif (Rusman, 2013)
Kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis web
 Kelebihan pembelajaran berbasis web antara lain adalah sebagai berikut: (1) Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun, untuk mempelajari apapun. (2) Pebelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya
dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual. (3) Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pebelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar. (4) Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar. (5) Dapat mendorong pebelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam belajar (6) Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran. (7) Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan (8) Isi dan materi pelajaran dapat di-update dengan mudah. Sedangkan untuk kekurangan pembelajaran berbasis web antara lain adalah sebagai berikut: (1) Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemndirian dan motivasi pembelajar. (2) Akses untuk mengikuti pembelajaran untuk dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar. (3) Pebelajar dapat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak bisa mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapatnya peralatan yang memadai dan bandwidth yang cukup. (4) Dibutuhkan panduan bagi pebelajar untuk mencari informasi yang elevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam. (5) Dengan menggunkan pembelajaran berbasis web, pebelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dala fasilitas
 PRINSIP-PRINSIP PEBELAJARAN BERBASIS WEB
Pembelajaran berbasis web dibangun melalui beberapa priip yang berpearandalam menentukan keerhasilan proses pembelajaran ini pada tahap implementasi. Hal yang membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada pandangan dari pemegang kepentingan. Oleh karenanya sangat sulit untuk menetukan prinsip utama yang setidaknya harus ada dalam pembelajaran berbasis web. Menurut Rusman (2011) prinsip pembelajaran berbasis web adalah :
a. Interaksi
Interaksi berarti kapasitas komunikasi degan orang lain yang tertarik pada topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Dalam lingkungan belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antar peserta, maupun antar peseta dengan instruktur. Interaksi membedakan antara pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran berbasis komputer (Computer-Based-Instruction). Hal ini berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun tutor)yang kemungkinan tidak berada dalam lokasi bahkan waktu yang sama.
b. Ketergunaan
Ketergunaan yang dimaksud disini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini yaitu konsisten dan kesederhanaan. Intinya adalah bagaimana pemgembangan pembelajaran berbasis web ini menciptakan lingkungan belajara yang konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten (materi dan aktivitas belajar lain).
c. Relevansi
Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajar dan menghindari bias. Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang tepat adalah bentuk seni tersendiri, dan sedikit pengembangan e-learning yang berhasil melakukan kombinasi ini. Hal ini melibatkan aspek keefektifan desain konten, serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten (materi).
6. PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Dengan adanya internet, dunia menjadi terasa tanpa batas ruang dan waktu. Dengan adanya internet segala bentuk informasi menjadi semakin terbuka. Apa yang baru saja terjadi diberbagai belahan dunia dapat diketahui secara cepat dibelahan dunia lain. Kecanggihan teknologi sudah tersedia, dimana melalui teknologi internet kita dapat memperoleh segala macam informasi pendidikan, politik, ekonomi bahan, riset, iklan, gaya hidup, belanja, hiburan,dsb yang menyangkut seluruh aspek kehidupan yang terjadi dan ada diseluruh belahan dunia.
Dalam membangun SDM dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengikuti (up-date) perkembangan aplikasi IPTEK didunia industri agar lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dan fakta tersebut salah satu cara untuk mampu mengikuti perkembangan IPTEK yang cepat adalah selalu askek informasi yang up to date dan semua itu didapat melalui internet.
Beberapa manfaat internet untuk kepentingan pembelajaran, yaitu:
a.  Pengembangan profesional
·         Meningkatkan pengetahuan
·         Berbagi sumber informasi diantara rekan sejawat/sedepartemen
·         Berkomunikasi keseluruh belahan dunia
·         Kesempatan untuk menerbitkan/mengumumkan secara langsung
·         Mengatur komunikasi secara teratur
b. Sumber belajar/pusat informasi
·         Bahan baku/bahan ajar untuk segala bidang pelajaran
·         Akses informasi IPTEK
·         Bahan pustaka/referensi
c. Belajar sendiri secara cepat
·         Meningkatkan pengetahuan
·         Belajar berinteraktif
·         Mengembangkan kemampuan dibidang penelitian
 d. Menambah wawasan,pengetahuan,pergaulan, pengembangan karier
·         Meningkatkan komunikasi dengan seluruh masyarakat lain
·         Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yan ada diseluruh dunia
·         Informasi beasiswa, pekerjaan,pelatihan
·         Hiburan,dsb
Dan masih banyak lagi manfaat yang bisa diperoleh dari internet sesuai kebutuhan informasi yang ingin diperoleh. Namun efek-efek negatif internet pun harus diwaspadai seperti penyebaran virus komputer, pornografi, plagiat, penipuan, pencurian, dsb. Segala fasilitas-fasilitas untuk memperoleh informasi sudah tersedia diinternet, tergantung bagaimana kita mampu memanfaatkannya untuk kebutuhan kita.
7. TEKNOLOGI PENDUKUNG E-LEARNING
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itudikenal istilah:
computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer;
computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer.
                Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Technology based learning, Ini pada prinsipnya terdiri dari Audio InformationTechnologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging).
b. Technology based web-learning, ini pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board,Internet, e-mail, tele-collaboration).

Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalahkombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education),dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulanteknologi e-learning ini.
 Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)”. Secara lebih rinci Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu: e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangatlah penting dalam e-learning, sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolut.e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bisa menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa digolongkan sebagai e-learning. e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas,solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan.

                Pengembangan model e-learning merupakan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Dalam hal ini Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu: (a). E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangat penting sehingga dikatakan sebagai persyaratan absolut. (2) e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell Phones, Pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bisa menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa digolongkan sebagai e-learning. (3) e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang mengungguli paradigma tradisional dalam pelatihan.
                Dalam pengembangan model e-learning perlu rancangan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan, khususnya dalam penggunaan internet. Menurut Haughey (Anwas, 2000) ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course. Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disamapaikan melalui internet.
                Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam memanfaatkan e-learning, sebagaimana para ahli pendidikan dan internet menyarankan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran (Bullen, 2001; Hartanto dan Purbo, 2002; Soekartawi et.al, 1999; Yusup Hashim dan Razmah, 2001) antara lain: (1) Analisis Kebutuhan (Need Analysis), (2) Rancangan Instruksional, (3) Tahap Pengembangan, (4) Pelaksanaan, (5)Evaluasi.
                Adapun masalah-masalah yang sering dihadapi perlu diperhatikan juga, misalnya: (1) Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon dan infrastruktur yang lain. (2) Masalah ketersediaan software (piranti lunak). Bagaimana mengusahakan piranti lunak yang tidak mahal. (3) Masalah dampaknya terhadap kurikulum yang ada. (4) Masalah skill and knowledge. (5) Attitude terhadap ICT.
                Sihabudin dalam menguraikan dua contoh model pengembangan e-learning yakni model pengembangan e-learning dengan pendekatan knowledge Management (KM) dan model pendekatan e-learning dengan pendekatan Moodle.
a. Model Pengembangan E-Learning Dengan Pendekatan Knowledge Management
Knowledge Management (KM) dapat didefiniskan sebagai satu set (himpunan) intervesi orang, proses dan tool (teknologi) untuk mendukung proses pembuatan, pembau-ran, penyebaran dan penerapan pengetahuan. Pembuatan pengetahuan adalah proses perbaikan atau penambahan potongan-potongan pengetahuan tertentu selama proses pembelajaran terjadi melalui pengalaman. Pembauran pengetahuan merupakan proses pengumpulan, penyimpanan dan penyortiran dari pengetahuan yang dikembangkan dengan pengetahuan yang dimiliki. Penyebaran pengetahuan adalah proses pengambilan dan pendistribusian pengetahuan untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran yang lain. Penerapan pengetahuan merupakan proses pemanfaatan pengetahuan yang ada untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pengetahuan dikembangkan dalam proses pengalaman, seperti problem-solving, projek atau tugas.
b. Model Pengembangan E-Learning Dengan Pendekatan Moodle.
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran ke dalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk ke dalam ruang kelas digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment.
Berbagai bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam aplikasi moodle ini. Berbagai sumber dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. Naskah tulisan yang ditulis dari aplikasi pengolah kata Microsoft Word, materi presentasi yang berasal dari Microsoft Power Point, Animasi Flash dan bahkan materi dalam format audio dan video dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran.
9. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-LEARNING
a. Kelebihan e-Learning, antara lain :
l Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
l Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
l Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
l Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
l Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah pesertayang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
l Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
l Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.
b. Kekurangan E-Learning, antara lain:
l Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
l Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
l Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
l Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
l Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
l Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
l Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
l Kurangnya penguasaan bahasa komputer
http://fitratul01.blogspot.co.id/