PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan PLK
Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) adalah salah satu
program prajabatan guru yang dirancang untuk melatih para calon guru menguasai
kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi. Guru yang merupakan ujung tombak
dalam pendidikan perlu dipersiapkan dengan matang, baik dari segi keilmuan
maupun dari segi ketrampilan terutama dalam ketrampilan mengajar. Dilihat dari
tujuan PLK, secara umum adalah untuk membentuk pribadi calon pendidik yang
memiliki seperangkat pengetahuan, ketermpilan, nilai dan sikap yang cakap dan
tepat dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Hal ini perlu dilakukan agar Pendidikan
memiliki peran penting untuk kemajuan individu-individu baru yang nantinya akan
membentuk manusia yang menjadi generasi penerus bangsa. Pendidikan adalah
lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita, tujuan, sistem, isi, dan
organisasi pendidikan yang terjadi dalam keluarga, masyarakat dan sekolah. Peningkatan mutu
pendidikan memberikan
pengaruh yang signifikan dalam perkembangan aspek-aspek lain. Oleh sebab itulah
pemerintah selalu mengusahakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia
ini dengan segala cara. Salah satunya dengan program penyetaraan guru-guru yang
ada di Indonesia. Hal ini
semata-mata dilakukan untuk meningkatkan kualifikasi guru yang didasarkan atas
kesiapan guru itu sendiri agar dapat berperan dalam menjalankan tugas secara
optimal dan professional
Peningkatan
mutu pendidikan ini merupakan tanggung jawab semua pihak. Salah satu pihak yang
sangat berperan dalam peningkatan mutu pendidikan ini adalah guru. Guru sebagai
salah satu sumber belajar bagi siswa berkewajiban untuk menyediakan lingkungan
belajar yang kreatif,inovatif
bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Tuntutanyang tinggi untuk menjadi
seorang guru, maka sebelum terjun langsung menjadi seorang guru nantinya, para
calon gurupun diharapkan mempunyai bekal yang cukup sehingga dapat menjadi
seorang guru yang profesional dan dapat diandalkan.
Mengingat hal ini, Universitas Negeri Padang sebagai
salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga-tenaga pendidik
mengeluarkan satu mata kuliah Praktek Lapangan Kependidikan yang diwajibkan
untuk seluruh mahasiswa kependidikan
memliki bobot 4 sks .Praktek
Pendidikan Lapangan ini, dikelola langsung oleh Unit Pelayanan Praktek Lapangan
(UPPL) Universitas Negeri Padang yang dilangsungkan di setiap semesternya bagi mahassiswa yang pendidikan yang telah memenuhi
syarat yang telah ditentukan oleh Unit Pelayanan Praktek Lapangan (UPPL).Dimulai dari kegiatan mahsiswa memlih sekolah latihan melaui portal akademik Universitas
Negeri Padang, Coaching (Pembekalan) selama 1
hari tanggal 8 Januari
20198,
Observasi dan Orientasi, masa konsultasi
dengan masing masing dosen pembimbing yang telah ditentukan oleh jurusan
. Tiap sekolah tersebut ada pembimbingnya( Guru Pamong)
dan setiap mahasiswa juga mempunyai pembimbing yang sesuai dengan jurusannya
masing-masing. masa ujian PLK dan penulisan laporan
akhirPLK. Dan pelaksanaan PLK ini di SMA N 4 Pariaman yang beralamat di
jalan Siti Manggopoh, Kecamatan naras hilir, Pariama.
Melalui
Program Pengalaman Lapangan ini diharapkan:
1) calon pendidik dapat mengenai lebih jauh mengenai
lingkungan pendidikan, pengaturan administrasi sekolah, dan lingkungan sosial sekolah; 2) menerapkaan berbagai
kemampuan potensial secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata; 3) mampu
mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah; dan 4) mampu
mengembangkan metoda mengajar yang inovatif dan menyenangkan sehingga menjadi profesi
yang utuh. Observasi pengenalan lapangan merupakan kegiatan
pengamatan yang dilakukan mahasiswa berupa mencari informasi tentang keadaan
sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa,
interaksi sosial dan tata tertib sekolah. Dengan adanya observasi pengenalan
lapangan ini diharapkan mahasiswa lebih mengenal lingkungan sekolah serta bisa beradaptasi di tempat melaksanakan
PPLK tersebut. Setelah melakukan observasi lapangan, mahasiswa melakukan
Latihan Mengajar Terbimbing (LMT) selama lebih kurang tiga minggu, maksudnya
mahasiswa mengajar didampingi oleh guru pamong . Untuk selanjutnya dilakukan
Latihan Mengajar Mandiri (LMM) agar mahasiswa dapat terlatih sendiri tanpa
didampingi guru pamong.
Pelaksanaan PPL di sekolah latihan menjadi modal dan pengalaman baru bagi
seorang mahasiswa sebagai calon guru nantinya untuk dapat meningkatkan
kemampuannya.
B. Tujuan PPL-K
Adapun
tujuandiadakannya PLK adalah sebagi
berikut:
1.
bertujuan untuk memberi pengalaman nyata kepada
mahasiswa agar dapat merasakan dan menjiwai tugas-tugas pendidik di sekolah
2.
Mengetahui
bagaimana proses belajar mengajar di kelas, dalam rangka pembelajaran penulis
untuk menjadi seorang guru.
3. Mengetahui
lingkungan, dan kondisi fisik sekolah SMAN 4 PARIAMAN. Mengenal dan mengetahui masalah yang dihadapi
dalam Pendidikan seperti administrasi sekolah, dan masalah yang muncul dalam
proses belajar mengajar
4. Membentuk
pribadi yang memiliki sikap, nilai, pengetahuan serta pengalaman yang
dibutuhkan oleh seorang guru saat pada profesi sebenarnya.
5.
Untuk mengetahui masalah-masalah
yang dihadapi dalam PBM serta memikirkan
solusi untuk memcahkan masalah.

C.
Manfaat PLK
1.
Sebagai informasi
bagi UPPL, dosen pembimbing, guru pamong, Kepala Sekolah, mahasiswa dan semua
pihak yang terkait dengan PPLK.
2.
Bagi mahasiswa sendiri merupakan pengalaman mengajar di
sekolah sehingga dapat dijadikan pedoman sebagai calon guru.
3.
Memenuhi salah satu
mata kuliah PLK.
D.
Waktu
dan Tempat
1.
Waktu
Praktek
Lapangan Kependidikan dilaksanakan
selama satu semester yaitu pada 15
Januari s.d 26 Mei 2018
2.
Tempat
Pelaksanaan
praktek lapangan kependidikan dilakukan di SMA Negeri 4 Pariaman yaitu pada
kelas XII IPA1, XII
IPA2, XII IPA 3, XII IPA 4, XII IPA 5, , Pada mata pelajaran Bimbingan
Konseling
BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
A.
Sejarah Ringkas Sekolah
SMA
Naegeri 4 Pariaman terletak di Jl. Siti Manggopoh Naras Hilir Kec. Pariaman
Utara Kota Pariaman. Sekolah ini awalnya merupakan pecahan dari SMA Negeri 2
Pariaman. Sekolah ini mulai berdiri pada
tahun 2000/2001. Sebelum meiliki bangunan tersendiri SMA ini menumpangkan
siswanya untuk menjalani proses belajar mengajar di SD N 13 Manggung. Kemudian
dibangun gedung utama dengan kapasitas 3 lokal untuk belajar, dan pindahlah
tempat belajar seluruh siswa ke gedung milik sendiri.
Sebenarnya
sekolah ini didirikan atas nama SMA N 3 Pariaman, namun karena berbagai
permasalahan seperti pertikaian mengenai tanah yang akan dibangun SMA
bermasalah sehingga pembangunannya tertunda. Ternyata di desa Kp. Apar juga
akan dibangun SMA, karena proses pembangunan disana lancar dan telah dahulu
mendaftarkan diri ke Dinas Pendidikan maka sekolah itulah yang bernama SMA N 3
Pariaman dan barulah setelah itu SMA 4 Pariaman melapor dan pembangunannya di
lanjutkan. SMA N 4 Pariaman baru dibuka pada tahun 2005 dan telah memiliki akreditasi
B pada saat itu. Sekarang SMA Negeri 4 Pariaman mendapat akreditasi A.
B.
Profil Sekolah
a.) Identitas SMA N 4
Pariaman
a.
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Pariaman
b.
N S S : 301081603004
NPSN : 10307312
c.
Tahun Berdiri : 2000
d.
Status : Terakreditasi A
b.) AlamatSekolah
a.
Jalan : Jl. Siti Manggoppoh
b.
Kelurahan/Desa : Naras Hilir
c.
Kecamatan : Pariaman Utara
d.
Kabupaten/Kota : Pariaman
e.
Propinsi : Sumatera Barat
f.
No. Telepon / Fax : (0751)-690977
g.
KodePos : 25522
c.) Mata pelajaran yang
dibuka :
a.
Matematika
b.
Bahasa Indonesia
c.
Geografi
d.
Sejarah
e.
Sosiologi
f.
Agama
g.
Bahasa Jepang
h.
Bahasa Jerman
i.
Biologi
j.
Kimia
k.
Fisika
l.
Bahasa Inggris
|
m.
Teknologi Informasi
dan Komunikasi ( TIK )
n.
PKn ( Pendidikan
Kewarganegaraan )
o.
Seni Budaya
p.
Bimbingan Konseling (
BK )
q.
Ekonomi
r.
Bahasa Jerman
s.
Penjaskes
t.
Kelautan
u.
Prakarya dan
Kewirausahaan
|
d.) Motto
SMA Negeri 4 Pariaman
“Jika Anda mau maju janganlah tunggu sampai ada orang
yang memerintahkan“.
a.
Bergerak bukan karena
perintah.
b.
Bersemangat bukan
karena takut.
c.
Rajin bukan karena
upah.
1.
VISI
Cerdas berdasarkan Imtaq, Iptek, berwawasan keunggulan
lokal dan cinta lingkungan.
2.
MISI
1.
Melaksanakan Proses
Belajar Mengajar (PBM) secara selektif
2.
Menumbuhkan
penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber
kearifan dalam bertindak
3.
Meningkatkan
layanan informasi pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi
4.
Mengembangkan
pendidikan yang berwawasan seni
5.
Mengembangkan
pendidikan yang berrwawasan keunggulan lokal
6.
Mengefektifkan
koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Pendidikan, Lembaga lainnya, orang tua
Siswa dan masyarakat lingkungan serta para alumni.
7.
Memelihara lingkungan sekolah supaya tetap bersih,
indah, asri, lestari dan memberikan
kenyamanan kepada seluruh warga sekolah
8.
Meningkatkan
kualitas lingkungan hidup, mencegah pencemaran, mengatasi kerusakan dan
melakukan pelestarian terhadap sumber daya alam serta lingkungan.
9.
Menciptakan
perilaku cinta lingkungan.
3.
TUJUAN
1.
Mengembangkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal kelautan yang menjadi ciri khas sekolah
2.
Memajukan
pendidikan baik formal maupun non formal dalam rangka mencerdaskan kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya yang
mempunyai Sumber Daya Manusia yang dapat berkopetensi.
3.
Mengembangkan dan
meningkatkan mutu berbasis sekolah
4.
Membentuk manusia
yang berakhlak mulia, cakap dan termapil serta mempertinggi kecerdasan
masyarakat di Bidang Ilmu Pengetahuan sebagai pembentuk generasi yang
bertanggung jawab kepada bangsa, negara dan agama.
5.
Membentuk manusia
yang cerdas dan berjiwa seni.
6.
Menciptakan
lingkungan sekolah yang indah, bersih, nyaman, dan menanamkan budaya cinta
lingkungan.
C.
Keadaan Sekolah
Denah
Lokasi Sekolah
![]() |
SMAN N 4 Pariaman
terletak di JL. Siti Manggopoh, Naras Hilir, Pariaman Utara, Kota Pariaman,
Sumatera Barat 25521
A. Keadaan Fasilitas
Sivitas Akademika Sekolah
1.
Guru
Jumlah guru dan mata
pelajaran yang diajarkan
No.
|
Mata Pelajaran
|
Jumlah
|
|
1.
|
Pendidikan Agama Islam
|
6
|
|
2.
|
PKn
|
3
|
|
3.
|
Sejarah
|
3
|
|
4.
|
B. Indonesia
|
7
|
|
5.
|
B. Inggris
|
6
|
|
6.
|
Matematika
|
6
|
|
7.
|
Fisika
|
3
|
|
8.
|
Biologi
|
3
|
|
9.
|
Kimia
|
3
|
|
10.
|
Ekonomi
|
4
|
|
11.
|
Sosiologi
|
3
|
|
12.
|
Geografi
|
3
|
|
13.
|
Seni Budaya
|
3
|
|
14.
|
TIK
|
4
|
|
15.
|
Penjas
|
3
|
|
16.
|
B. Jepang
|
1
|
|
17.
|
Prakarya
|
3
|
|
18.
|
Kelautan
|
1
|
|
19.
|
Bimbingan dan Konseling
|
4
|
|
20.
|
Bahasa Jerman
|
2
|
|
21
|
Mulok
|
2
|
|
22
|
Kewirausahaan
|
1
|
Daftar nama guru dan mata pelajaran yang
diajarkan
No.
|
Nama Guru
|
Mata Pelajaran
|
|||
1.
|
Drs. Alizarman, MM
|
-
|
|||
2.
|
Mardison, S.PdI
|
PAI
|
|||
3.
|
Hendra Masdi, S.PdI
|
PAI
|
|||
4.
|
Suryanis, S.PdI
|
PAI
|
|||
5.
|
Misjulina, S.PdI
|
PAI
|
|||
6.
|
Meri Andriani, S.PdI
|
PAI
|
|||
7.
|
Liza Derita, S.PdI
|
PAI
|
|||
8.
|
Rosmiati, S.Pd
|
PKn
|
|||
9.
|
Rova Haslinda, S.Pd
|
PKn
|
|||
10.
|
Fatima A, S.Pd
|
PKn
|
|||
11.
|
Drs. M Syaiful
|
Sejarah
|
|||
12.
|
Jasman, S.Pd
|
Sejarah
|
|||
13.
|
Refita Aulina, S.Pd
|
Sejarah wajib perminatan
|
|||
14.
|
Rini Melati, M.pd
|
Bhs. Indonesia
|
|||
15.
|
Sri Oktaviani, S.Pd
|
Bhs. Indonesia
|
|||
16.
|
Hafizul Ahda, S.Pd
|
Bhs. Indonesia
|
|||
17.
|
Yunita, M.Pd
|
Bhs. Indonesia
|
|||
18.
|
Agusni Pramita, S.Pd
|
Bhs. Indonesia
|
|||
19.
|
Nova Kemala Sari,
S.Pd
|
Bhs. Indonesia
|
|||
20.
|
Sri Mulyani, S.Pd
|
Bhs. Indonesia
|
|||
21
|
Zarini, S.Pd
|
Bhs. Inggris
|
|||
22
|
Arrahmat A, S.Pd
|
Bhs. Inggris
|
|||
23
|
Nurmanizar, S.Pd
|
Bhs. Inggris
|
|||
24
|
Mitra Fitria, S.Pd
|
Bhs. Inggris
|
|||
25
|
Wirdawati, S.Pd
|
Bhs. Inggris
|
|||
26
|
Santi Juwita, S.Pd
|
Matematika
|
|||
27
|
Harsyah Nurhasanah,
S.Pd
|
Matematika
|
|||
28
|
Devi Asmirawati,
S.Pd
|
Matematika
|
|||
29
|
Masni, S.Pd
|
Matematika
|
|||
30
|
Fitria Weni, S.Pd
|
Matematika
|
|||
31
|
Neti Erawati, S.Pd
|
Matematika
|
|||
32
|
Fitriati, S.Si
|
Fisika
|
|||
33
|
Irawati, S.Si
|
Fisika
|
|||
34
|
Albert, S.Pd
|
Fisika
|
|||
35
|
Dian Fandi Winata,
S.Pd
|
Fisika
|
|||
36
|
Ofrieti, S.Pd
|
Biologi
|
|||
37
|
Fitri Suarni, S.Pd
|
Biologi
|
|||
38
|
Lita Yuliana, S.Si
|
Biologi
|
|||
39
|
Tini Herliani, S.Si
|
Kimia
|
|||
40
|
Gustrisman, S.Pd
|
Kimia
|
|||
41
|
Fitriani, S.Pd
|
Kimia
|
|||
42
|
Zulhelma, SE
|
Ekonomi
|
|||
43
|
Rini Arza, S.Pd
|
Ekonomi
|
|||
44
|
Rahma Septria, S.Pd
|
Ekonomi/ Prakarya
|
|||
45
|
Devi Permata Sari,
S.Pd
|
Ekonomi/ Prakarya
|
|||
46
|
Ridha, S.Sos, MM
|
Sosiologi
|
|||
47
|
Sriwirda Yunengsih,
S.Pd
|
Sosiologi
|
|||
48
|
Irma Yulianti, S.Pd
|
Sosiologi
|
|||
49
|
Meiyenni, S.Pd
|
Geografi
|
|||
50
|
Dewi Yulia Putri,
S.Pd
|
Geografi
|
|||
51
|
Agusnen, S.Pd
|
Geografi
|
|||
52
|
Musliar, S.Pd
|
Seni Budaya
|
|||
53
|
Laora Stefany, S.Pd
|
Seni Budaya
|
|||
54
|
Al Akbar Nasution,
S.Pd
|
Seni Budaya
|
|||
55
|
Aidil Akbar, S.Kom
|
TIK
|
|||
56
|
Tuty Marlina, S.Kom
|
TIK
|
|||
57
|
Dian Wulandari, S.Pd
|
TIK
|
|||
58
|
Drs. Alius
|
TIK
|
|||
59
|
M. Fadhil Umuri,
S.Pd
|
Penjas
|
|||
60
|
Muhammad Junaedi,
S.Pd
|
Penjas
|
|||
61
|
Indra Gusti Ananda,
S.Pd
|
Penjas
|
|||
62
|
Rima Cutria, S.Hum
|
Bhs. Jepang
|
|||
63
|
Lindawati, S.Pi
|
Kelautan
|
|||
64
|
Yuzarni, S.PdI
|
BK
|
|||
65
|
Desfitria Nefi, S.Pd
|
BK
|
|||
66
|
Ria Sagita, S.Pd
|
BK
|
|||
67
|
Yumna Sari Dewi,
S.Pd
|
BK
|
|||
68
|
Martha Humaira, S.Pd
|
Bhs. Jerman
|
|||
69
|
Leni Juwita, S.Pd
|
Bhs. Jerman
|
|||
70
|
Delfian Putra, S.Pd
|
Mulok
|
|||
71
|
Yulianti, S.Pd
|
Bhs. Inggris Lintas Minat
|
|||
72
|
Riza Susanti, SE
|
Prakarya/Kewirausahaan
|
|||
73
|
Suci Rafmailia, S.Pd
|
Mulok
|
|||
2.
Siswa
Menurut
Undang-Undang Pendidikan No. 2 Tahun 1989, mengacu dari beberapa istilah murid,
murid diartikan sebagai orang yang berada dalam taraf pendidikan yang dalam
berbagai literature murid juga disebut sebagai anak didik.
Selanjutnya menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, Peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha menggembangkan dirinya melalui proses
pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Dari
beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa siswa adalah bahan mentah
yang harus dikembangkan dan dioleh melalui sebuah proses yang disebut
pendidikan.
Berikut adalah tabel jumlah rombel, siswa dan
wali kelas SMA Negeri 4 Pariaman Tahun Pelajaran 2017/2018.
No.
|
Kelas
|
Program / Rombel
|
Wali Kelas
|
Jumlah Siswa
|
1
|
X
|
IPA 1
|
Fitria Weni, S.Pd
|
33
|
2
|
IPA 2
|
Nurmanizar, S.Pd
|
34
|
|
3
|
IPA 3
|
Devi Asmirawati, S.Si
|
33
|
|
4
|
IPA 4
|
Tini Herliani, S.Si
|
35
|
|
5
|
IPA 5
|
Lita Yuliana S.Si
|
34
|
|
6
|
IPS 1
|
Refita Aulina, S.Pd
|
34
|
|
7
|
IPS 2
|
Fatimah. A, S.Pd
|
36
|
|
8
|
IPS 3
|
Meiyenni, S.Pd
|
33
|
|
9
|
IPS 4
|
Rini Arza, S.Pd
|
33
|
|
10
|
XI
|
IPA 1
|
Mitra Fitria, S.Pd
|
31
|
11
|
IPA 2
|
Harsyah Nurhasanah,S.Pd
|
32
|
|
12
|
IPA 3
|
Laora Stevany, S.Pd
|
28
|
|
13
|
IPA 4
|
Wirdawati, S.Pd
|
31
|
|
14
|
IPA 5
|
Aidil Akbar, S.Kom
|
28
|
|
15
|
IPS 1
|
Sriwirda Yunengsih, S.Pd
|
30
|
|
16
|
IPS 2
|
Rahma Septria, S.Pd
|
30
|
|
17
|
IPS 3
|
Jasman, S.Pd
|
33
|
|
18
|
IPS 4
|
Zulhelma, SE
|
30
|
|
19
|
XII
|
IPA 1
|
Fitri Suarni, S.Pd
|
30
|
20
|
IPA 2
|
Fitriati, S.Si
|
31
|
|
21
|
IPA 3
|
Irawati, S.Si
|
31
|
|
22
|
IPA 4
|
Fitriani, S.Pd
|
30
|
|
23
|
IPA 5
|
Santi Juwita, S.Pd
|
33
|
|
24
|
IPS 1
|
Zariniu, S.Pd
|
27
|
|
25
|
IPS 2
|
Yunita, M.Pd
|
29
|
|
26
|
IPS 3
|
Dewi Yulia Putri,S.Pd
|
26
|
|
27
|
IPS 4
|
Ridha, S.Sos
|
28
|
|
Jumlah Total
|
27 rombel
|
843 orang
|
Berdasarkan
data tabel di atas, SMA Negeri 4 Pariaman pada tahun ajaran 2017/2018 memiliki
jumlah total 27 rombel (rombongan belajar) dan 843 siswa.
3.
Sarana
PBM
Prantiya
(2008) berpendapat “fasilitas belajar identik dengan sara prasarana
pendidikan.Senada dengan hal tersebut Arikunto dalam Sam (2008) juga berpedapat
“fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah”(dikutip oleh
Makalah Online Fasilitas Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam). Dalam arti kata
lain, fasilitas pembelajaran adalah sarana yang terdapat di sebuah sekolah.
Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana Prasana, pasal 42
pada poin 1 menegaskan bahwa, (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki
sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Dalam arti kata lain, sarana prasarana terdiri dari peralatan, bahan habis
pakai, dan juga hal-hal lain yang dapat digunakan untuk menunjang proses
belajar mengajar.
Berdasarkan,
kutipan diatas dapat disimpulakan bahwa fasilitas pembelajaran adalah sarana
penunjunang proses pembelajaran untuk tercapainya tujuan pembelajar.
a.
Sarana Utama
Sarana utama yang dimaksudkan
disini adalah sarana penunjang proses belajar peserta didik.
Berikut adalah sarana utama yang
terdapat di SMA Negeri 4 Pariaman :
No.
|
Ruang
|
Jumlah
|
Kondisi
|
1.
|
Ruang
Belajar
|
27
|
Baik
|
2.
|
Ruang
Perpustakaan
|
1
|
Baik
|
3.
|
Ruang Kepala Sekolah
|
1
|
Baik
|
4.
|
Ruang Waka Sekolah danMajelis Guru
|
1
|
Baik
|
5.
|
Ruang Tata Usaha
|
1
|
Baik
|
6.
|
Ruang
Tata BK
|
1
|
Baik
|
7.
|
Ruang
UKS
|
1
|
Baik
|
8.
|
Ruang
OSIS
|
1
|
Baik
|
9.
|
Labor
Kimia
|
1
|
Baik
|
10.
|
Labor
Biologi
|
1
|
Baik
|
11.
|
Labor
Komputer
|
1
|
Baik
|
12.
|
Ruang
Serbaguna/ Kesenian
|
1
|
Baik
|
13
|
Ruang
Tata Boga
|
1
|
Baik
|
Berdasarkan
data dari tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa untuk sarana utama yang
merupakan sara terpenting di SMA Negeri 4 Pariman sudah sangat memadai bagi
aktivitas belajar mengajar dan aktivitas lain di sekolah bagi peserta didik.
b.
Sarana penunjang
sarana penunjuang, dimana sarana yang
sangat dibutuhkan juga untuk menunjang
sekaligus membantu kegiatan dan aktivitas peserta didik di sekolah.
Berikut adalah sarana penunjang SMA
Negeri 4 Pariaman.
No.
|
Nama
|
Jumlah
|
Kondisi
|
1.
|
Musholla
|
1
|
Baik
|
2.
|
Tempat
Wudhu
|
2
|
Baik
|
3.
|
Greenhouse
|
1
|
Baik
|
4.
|
Lapangan
Sekolah
|
1
|
Baik
|
5.
|
Parkir
Guru
|
1
|
Baik
|
6.
|
Pos
Satpam
|
1
|
Baik
|
7.
|
Parkir Siswa
|
2
|
Baik
|
8.
|
Taman
|
1
|
Baik
|
9.
|
WC
guru
|
1
|
Baik
|
10.
|
WC
siswa
|
11
|
Baik
|
11.
|
Kantin
Sekolah
|
3
|
Baik
|
12.
|
Taman
Pohon
|
7
|
Baik
|
13.
|
Tempat
Cuci Tangan
|
9
|
Baik
|
14.
|
WC
kepala sekolah
|
1
|
Baik
|
Berdasarkan
data dari tabel di atas, dapat kita simpulkan bahwa untuk sarana penunjang SMA
Negeri 4 Pariaman sudah sangat baik bagi aktivitas belajar mengajar dan
aktivitas lain di sekolah bagi peserta didik.
c.
Sarana Pembelajaran
Sarana
pembelajaran yang dimaksudkan disini adalah fasilitas-fasilitas penunjang
proses belajar mengajar baik bagi guru, karyawan, maupun peserta didik yang
bersifat indoor maupun outdoor di SMA Negeri 4 Pariaman.
Di tabel berikut ini adalah sarana
pembelajaran peserta didik.
No.
|
Nama
|
Jumlah
|
Kondisi
|
1.
|
Kursi dan meja belajar siswa
|
36
max / rombel / kelas
|
Baik
|
2.
|
Papan Tulis
|
2
/ kelas
|
Baik
|
3.
|
Lemari Guru
|
1
/ Guru
|
Baik
|
4.
|
Proyektor
|
4
|
Baik
|
5.
|
Alat-alat
praktikum
|
disesuaikan
|
Baik
|
6.
|
Pengeras
suara
|
1
|
Baik
|
7.
|
Bel
sekolah
|
1
|
Baik
|
12
|
Televisi
Ruang TU
|
1
|
Baik
|
13.
|
Komputer
Labor Komputer
|
40
|
Baik
|
14.
|
Komputer
Operator
|
2
|
Baik
|
15.
|
Komputer
TU
|
3
|
Baik
|
16.
|
Printer/
Pencetak
|
3
|
Baik
|
17.
|
Kamera
CCTV
|
33
|
Baik
|
Selain
akreditasi sekolah yang bagus, fasilitas yang hampir cukup, dan pesrta didik
yang mampu memanfaatkan segala fasilitas yang ada disekolah dengan sebaik
–baiknya. Tidak di ragukan lagi, SMA N4 Pariaman seringkali sebagai pencetus
juara baik tingkat kabupaten dan kota/ provinsi. Ada banyak perlombaan yang
dimenangkan oleh SMAN 4 Pariaman diantaranya :
a)
Pemenang Lomba UKS
se-kota Pariaman
b)
Duta Hijau se-kota
Pariaman
c)
Pemenang Jambore
D. Tata Tertib Sekolah
Jadwal masuk
sekolah pada hari senin sampai sabtu pukul 07.15 WIB, pulang
pada pukul 14.15 WIB pada hari senin sampai hari kamis, jumat jam 11:30, dan pukul 11.45 sabtu.
SM N 4 Pariaman selalu berusaha menegakkan tata tertib dan disiplin di
sekolah melalui pembiasaan. Seperti disiplin waktu, disiplin berpakaian dan
disiplin lainnya yang berhubungan dengan tata tertib yang telah ditetapkan. Hal
ini terlihat dengan diadakannya penegakan disiplin siswa dengan berkala,
misalnya dengan mengadakan razia. Hal ini dipertegas dengan memberikan sanksi
kepada siswa yang melanggar tata tertib. Tata tertib tidak hanya berlaku kepada
siswa tetapi juga kepada guru dan staf sekolah.
a)
Tata Tertib Guru
1)
Guru yang mengajar
sesuai dengan aturan yang berlaku ( tepat waktu ) dan telah berada di dalam
kelas jam 07.00 WIB. Jam 07.15 – 07.20
WIB guru mendampingi siswa berdoa dan membaca Asma’ul husna. Jam pertama (PBM
dimulai 07.25 WIB).
2)
Guru yang berhalangan
hadir harus memberi berita, kabar atau surat kepada kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, ketua bidang keahlian atau koordinator adaptif normatif.
3)
Jika terjadi hal yang
mendadak seperti sakit atau kemalangan boleh melalui telepon kepada kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, ketua bidang keahlian atau koordinator adaptif
normatif,dan disusul dengan surat hari berikutnya.
4)
Jika sakit lebih dari 2
hari harus melampirkan atau meminta
surat keterangan dokter dan diserahkan kepada kepala sekolah, piket, dan
bagian kepegawaian.
5)
Guru menandatangani
daftar hadir di ruang piket dan mengambil absensi sidik jari
6)
Seluruh guru atau
pegawai wajib mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan upacara hari-hari
besar Nasional.
7)
Guru yang mengajar jam
pertama sampai seterusnya harus sudah hadir 07.00 WIB setiap harinya dan
mengisi daftar hadir di meja piket dan mengambil absensi sidik jari (Finger
Print).
8)
Guru yang sudah selesai
mengajar, sebelum pulang agar mengisi absen di meja piket dan mengambil absensi
sidik jari (Finger Print).
9)
Tugas dan tanggung
jawab guru tidak dapat dialihkan kepada guru lain kecuali ada rekomendasi dari
kepala sekolah apabila keadaan yang tidak memungkinkan
10)
Guru dalam pelaksanaan
PBM di dalam kelas sesuai dengan jadwal pada roster, tidak dibenarkan
meninggalkan siswa dalam belajar yang dibimbing guru bersangkutan, kecuali
sangat prinsipil dan telah memberitahukan pada piket, jika masih berada dalam
lingkungan sekolah dan jika keluar dari lingkungan sekolah harus izin kepala
sekolah.
11)
Jika tugas dan tanggung
jawab tidak dilaksanakan oleh guru dan pegawai dengan semestinya, maka kepala
sekolah dan kepala tata usaha memanggil dan membina guru dan pegawai yang bersangkutan
secara rutinitas dan berkala sehingga mendapat suatu kesimpulan atas guru dan
pegawai tersebut.
12)
Guru dilarang merokok
di lingkungan sekolah
b)
Tata
Tertib Siswa
I.
BUDAYA
TERTIB
A. Budaya Tertib
Antri/Berbaris Sebelum Memasuki Ruangan
Kelas :
1.
Siswa sudah harus hadir
disekolah 15
menit (07.00 WIB) sebelum
kegiatan proses belajar mengajar dimulai
2.
Ketua kelas
bersama-sama perangkatnya dan petugas harian kelas (piket) harus sudah
menyelesaikan tugas tanggung jawab sebelum lonceng tanda masuk jam pertama
berbunyi.
3.
Setelah lonceng
berbunyi :
1.
Siswa yang terlambat datang setelah PBM dimulai tidak
di izinkan masuk dan belajar sebelum ada surat masuk dari guru piket (setelah
diberi sanksi membersihkan ruangan guru, menyiram bunga dll) oleh rugu piket.
2.
Bapak/ibu yang
mengajar, terutama jam pertama dan setiap
awal pelajaran supaya memperhatikan
kelengkapan atribut pakaian (lokasi, lambang, dasi, sepatu) rambut dan kerapian serta kebersihan ruangan kelas dan lingkungan sekitar
kelas. Bagi siswa yang tidak memenuhi syarat
supaya guru memproses siswa yang bersangkutan, memberikan bobot
pelanggaran, dan mencatat pelanggaran kedalam buku agenda harian guru yang
bersangkutan kemudian dilanjutkan prosesnya kepada wali kelas dan kepada guru
BK yang bersangkutan untuk segera ditindak lanjuti.
B. Budaya Tertib
Meninggalkan Ruangan Kelas :
Siswa harus
tertib meninggalkan ruangan kelas, baik pada jam istirahat atau pada jam
pelajaran terakhir habis, siswa dengan tertib dan teratur keluar kelas, ruangan kelas yang
ditinggalkan dalam keadaan bersih.
C.
Budaya
tertib dalam berdo’a bersama sebelum dan sesudah belajar.
1)
Untuk mengawali
pelajaran
Ketua
kelas menyiapkan rekan-rekan dan memimpin untuk memberi hormat kepada guru,
kemudian dilanjutkan dengan aba-aba berdo’a “dimulai” setelah siswa yang lain
mengikuti nya dengan khitmat dan mengaminkannya.
2)
Setelah jam pelajaran
berakhir
Dalam
keadaan siswa siap ketua kelas memberi aba-aba “karena kita
telah selesai belajar untuk itu mari kita bersyukur, dimulai. Dilanjutkan siswa memberi salam dan bersalaman dengan
guru yang bersangkutan.
D. Budaya tertib
meninggalkan pintu gerbang sekolah
Disarankan
kepada siswa agar tidak berebut dan berdesak-desakan waktu meninggalkan pintu
gerbang sekolah
E. Budaya tertib dalam
mengikuti upacara :
1.
Siswa sudah berada
dilapangan 15
menit sebelum upacara dimulai dan berbaris
sesuai dengan Plank lokal yang sudah disiapkan.
2.
Kelas pelaksana upacara
telah siap dengan perlengkapannya (pengeras suara, teks pancasila, UUD 1945, teks Do’a, dll)
3.
Siswa peserta
upacara telah siap berpakaian seragam
sekolah, memakai (topi, dasi, harus sudah siap pada tempat yang telah disipkan.
4.
Semua peserta harus
mengikuti upacara dengan khitmat dan disiplin (tidak berbicara, tidak melihat
kiri, kanan dsb) selama upaca berlangsung.
5.
Siswa ketika meninggalkan lapangan
upacara dengan tertib dan teratur.
F. Budaya tertib dalam
mengikuti Kultum Hari Jum’at:
1.
Siswa sudah berada
dilapangan 15
menit sebelum kultum
dimulai dan berbaris sesuai dengan Plank lokal yang sudah
disiapkan.
2.
Kelas pelaksana Kultum telah siap dengan
perlengkapannya (pengeras suara,Al
Qur’an)
3.
Siswa peserta Kultum telah siap berpakaian Muslim sekolah, memakai (Baju Kurung (Perempuan), Baju Koko (Laki-Laki)
4.
Semua peserta harus
mengikuti Kultum dengan
khitmat dan disiplin (tidak berbicara, tidak melihat kiri/kanan dsb) selama Kultum berlangsung.
5.
Siswa ketika meninggalkan lapangan sekolah dengan tertib dan teratur.
II.
BUDAYA
BERSIH
A. Bersih Lingkungan
Sekolah
1.
Tidak membuang sampah
disembarangan tempat (membuang sampah pada tempat yang telah disediakan).
2.
Tidak mencoret-coret
pada tempat yang tidak selayaknya.
3.
Pengawasan poin 1 dan 2
diatas dilakukan oleh semua warga sekolah terutama diwajibkan kepada para siswa
untuk menegur temannya yang melanggar point 1 dan 2 diatas.
4.
Khusus untuk mata
pelajaran olahraga, 10 menit sebelum PBM olahraga dimulai guru memberikan
materi pembelajaran tentang lingkungan hidup.
5.
Siswa dilarang
memasukan dan menyimpan sampah kedalam laci meja dikelas.
6.
Setiap lokal harus
ada Bank sampah (sampah kertas, sampah plastik/ Anorganik, sampah
basah/Organik) dan setiap sampah harus dipisah sesuai dengan jenis sampahnya.
B. Bersih Badan dan
Pakaian
1.
Setiap siswa harus
menjaga kebersihan badan dan pakaiannya
2.
Siswa datang kesekolah dengan
pakaian seragam sekolah yang rapi, bersih lengkap dengan atribut, dengan
ketentuan :
·
Untuk putri : Senin s/d
Kamis pakaian putih abu-abu
(sepatu hitam polos, kaus putih) khusus hari Jumat pakai baju kurung basiba kain, sarung batik seragam
sekolah dan tidak dibenarkan pakai sandal.
·
Untuk putra : Senin s/d Kamis pakaian putih abu-abu (sepatu hitam polos,
kaus putih) khusus hari Jumat pakai baju koko celana hitam atau Batik sesuai dengan tingkat tidak
pakai dasi.
3.
Seluruh siswa Putra
dan Putri hari Sabtu berpakaian Pramuka lengkap tidak boleh pakai Dasi.
C. Bersih Ruangan Kelas
1.
Piket kelas harus sudah
menyelesaikan tugasnya 5 Menit sebelum
lonceng tanda masuk jam pertama berbunyi.
2.
Meja dan kursi dalam
keadaan tersusun rapi, sebelum dan sesudah belajar papan tulis dalam keadaan
bersih dan tidak berdebu, kaca jendela bersih dan dinding kelas tidak ada
coret-coretan.
3.
Kelengkapan kelas
gambar Presiden, Wakil Presiden, Lambang Negara, daftar pelajaran, daftar piket
dan denah kelas, dsb). Tergantung pada dinding kelas dalam keadaan bersih dan
rapi.
4.
Meja guru keadaan
bersih (pakai alas meja dan bunga) dan diatasnya telah tersedia absen siswa dan
buku batas pelajaran, setiap kelas dilengkapi satu ember air bersih untuk
mencuci tangan dan satu helai sarbet.
III.
BUDAYA
BELAJAR
A. Belajar di Kelas
1.
Selama jam
pelajaranberlangsung siswa tidak diizinkan meninggalkan pelajaran kecuali atas izin guru yang bersangkutan dan
tidak boleh lebih dari 10
menit secara bergantian dan tidak ada yang dicafetaria dan mondar mandir di
pekarangan/teras sekolah dan diluar lingkungan sekolah.
2.
Guru yang tidak masuk
tepat waktunya, ketua kelas harus menjemput kekantor majelis guru dan apabila
guru tersebut berhalangan hadir supaya melapor ke guru piket.
3.
Siswa dilarang
keras membawa Handphone (HP) Kamera dalam lingkungan sekolah, dan siswa
dilarang mengaktifan HP ketika Jam Pelajaran berlangsung.
4.
Buku catatan harus satu
untuk satu mata pelajaran serta selalu bersih dan buku pegangan siswa harus
pakai sampul dan dipelihara dengan sebaik-baiknya serta barang-barang terlarang
(benda, tajam, buku/kaset porno, namiras dll) tidak boleh dibawa ke sekolah.
5.
Pada saat pergantian
jam pelajaransiswa tidak dibenarkan meninggalkan ruangan belajar.
6.
Siswa yang berhalangan
hadir karena sakit harus ada surat
keterangan dari Orangtua/wali (Maksimal 3 Hari). Apabila lebih dari 3 hari
masih dalam kondisi sakit maka harus disertai dengan surat keterangan dokter.
7.
Siswa yang
berhalangan hadir karena keperluan lainnya, siswa harus mengirimkan surat izin
yang diketahui oleh orangtua/wali yang hanya berlaku 1 hari.
8.
Siswa yang
berhalangan hadir untuk kegiatan diluar kegiatan PBM harus ada surat resmi yang
dikeluarkan oleh sekolah apabila untuk kegiatan sekolah. Untuk kegiatan diluar
diluar kegiatan sekolah harus ada surat resmi dari pihak
penyelenggara/penanggung jawab kegiatan.
9.
Siswa harus tekun,
dinamis dalam mengikuti pelajaran dengan tidak berbeda-bedakan guru yang
mengajar.
10. Siswa harus menyerahkan tugas kepada guru mata pelajaran
sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh guru yang bersangkutan.
11. Ketika guru berhalangan hadir setiap siswa harus
mengkondisikan belajar mandiri dengan maksimal dalam lokal masing-masing.
B. Belajar Diwaktu Luang
Bagi siswa kelas diwaktu luang maka ketua kelas
harus mengamankan dan mengkoordinir temanya untuk belajar mandiri atau membaca
buku di perpustakaan.
C. Belajar Dalam
Melaksanakan Tugas Di Sekolah
Dalam rangka
meningkatkan keterampilan siswa diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
(Pramuka, PAI, Olahraga,LPIR, dll).
E. Administrasi Sekolah
1.
Struktur
Organisasi Sekolah
Struktur
Organisasi Sekolah
1.
Kepala Sekolah : Drs.
Alizarman, MM
2.
Kepala Tata Usaha : Aisnahniah
Nur, S. Sos
3.
Wakil Bidang Kurikulum : Arrahmat. A, S. Pd
4.
Wakil Bidang Kesiswaan : Ofrieti,
S. Pd
5.
Wakil Bidang Sarana dan
Prasarana : Rosmiati, S. Pd
1.
Ketenagakerjaan
Sekolah
Jumlah ketenagaan SMA Negeri 4 Pariaman
1.
|
Jumlah
guru PNS
|
50
orang
|
2.
|
Jumlah
pegawai PNS
|
2
orang
|
3.
|
Jumlah
Guru Honor
|
16 orang
|
4.
|
Jumlah
Pegawai Honor
|
10 orang
|
Jumlah
Total
|
78
rang
|
Sumber: Tata Usaha SM N 4 Pariaman
Administrasi
sekolah merupakan segala usaha yang dilaksanakan secara bersama untuk
mendayagunakan semua sumberdaya secara efektif dan efisien demi terwujudnya
tujuan pendidikan. Pengelola administrasi sekolah dapat dikelompokkan dalam dua
bentuk diantaranya :
1.
Pengelolaan
Secara Umum
Sebelum
dilaksanakan pendidikan di suatu sekolah, maka untuk membuat dan menetapkan langkah
kerja. Kepala Sekolah dengan dibantu oleh majelis guru dan tenaga administrasi
menyusun program kerja tahunan yang bersifat umum seperti kurikulum, kesiswaan,
kepegawaian perlengkapan dan peralatan, keuangan dan kegiatan lainnya yang
dapat menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
2.
Pengelolaan
Secara Khusus
Sesuai
dengan buku petunjuk pelaksanaan administrasi di sekolah yang di keluarkan oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dasar dan Menengah serta Menengah
Umum Jakarta 1994. Pengelolaan administrasi sekolah secara khusus dibagi
menjadi lima macam diantaranya:
a. Pengelolaan Administrasi Belajar
Mengajar (Proses Pengajaran)
a)
Mendokumentasikan
perangkat soal-soal penilaian
b)
Mendokumentasikan hasil
penilaian
c)
Menyampaikan hasil
penilaian sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan
d)
Format nilai rapor
e)
Mengatur pelaksanaan
kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
f)
Mengatur pelaksanaan
penilaian
g)
Menyususn program tahunan,
program semester, dan persiapan lainnya
b. Pengelolaan Adminisrasi Siswa
Ruang
lingkup pengelolaan administrasi siswa mencakup beberapa hal antara lain :
a)
Penerimaan siswa baru
b)
Program bimbingan dan
konseling
c)
Pelaksanaan Masa
Orientasi Siswa
d)
Pengelompokan belajar
siswa
e)
Kehadiran OSIS
f)
Mutasi siswa
g)
Lingkungan hidup
h)
Papan statistic
i)
Mengatur buku induk
siswa
c. Pengelolaan Administrasi Pegawai
Administrasi kepegawaian dikelola oleh
Kepala tata usaha yang telah ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Pengelolaan pegawai
ini bertujuan untuk menciptakan suasana kerja yangmenyenangkan. Adapun hal-hal
yang harus diperhatikan dalam administrasi kepegawaian antara lain :
a)
Penyediaan format file
pegawai
b)
Kelengkapan file untuk
setiap pegawai
c)
Pengadaan papan tulis
tentang daftar kepegawaian atau staf sekolah
d.
Pengelolaan
Administrasi Perlengkapan
Semua
perlengakapan sekolah harus dirawat dengan baik supaya dapat bertahan sesuai
dengan batas waktu kelayakan barang tersebut. Pengawasan yang ketat diharapkan
kepada guru bidang studi yang membutuhkan alat-alat tersebut. Disarankan kepada
guru bidang studi agar membuat laporan secara berkala mengenai perlengkapan
yang dibutuhkan dan adanya pelaporan mengenai perbaikan barang-barang yang
sudah tidak layak pakai.
Dalam
pengelolaannya administrasi perlengkapan sekolah dapat dikelompokkan dalam dua
bentuk laporan yaitu :
1) Barang yang tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan
2) Barang bergerak baik habis pakai maupun yang tidak habis pakai.
3) seperti perabot, alat kantor, buku-buku, dan alat peraga pendidikan.
e.
Pengelolaan
Administrasi Perpustakaan
Pemegang
administrasi perpustakaan, dipegang oleh bagian administrasi dan dibantu oleh
seorang pegawai perpustakaan. Dalam mengelola administrasi perpustakaan ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1)
Mencatat
semua koleksi buku yang dimiliki perpustakaan sekolah.
2)
Mengklasifikasikan
semua buku berdasarkan jenis dan ruang lingkup pembahasannya.
3)
Membuat
katalog yaitu membuat daftar uraian singkat tentang keterangan suatu koleksi agar mudah
menemukannya
4)
Pemberian
perlengkapan administrasi pada setiap koleksi
5)
Menyusus
koleksi pada rak-rak sehingga mempermudah petugas melakukan pelayanan
F.
Proses
Belajar Mengajar
a.
Kegiatan
Membuka Pelajaran
Sebelum
pembelajaran dimulai, setiap pagi siswa berdoa yang dipandu oleh ketua kelas
dan membaca al-qur’an secara bergiliran. Hal ini bertujuan untuk pembentukan
akhlak siswa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT . Setelah itu dilanjutkan dengan guru mengambil absen
siswa.
b.
Kegiatan
Inti
Pada kegiatan
inti ini dilakukan kegiatan menyampaikan materi yang berlangsung selama
70 menit.
Untuk menyampaikan materi pelajaran guru mengajar dengan menggunakan berbagai
pendekatan dan cara mengajar yang berbeda seperti model pembelajaran langsung,
diskusi, dan sebagainya. Selain itu bahasa yang digunakan oleh guru mudah
dipahami oleh siswa sehingga hal ini menarik perhatian siswa dan memancing
siswa untuk aktif dan berpartisispasi selama proses pembelajaran.

Selama proses pembelajaran guru selalu
mengaitkan pembelajaran pada kehidupan sehari-hari. Pertanyaan yang dilemparkan
sesuai dengan materi yang disampaikan dan setiap jawaban siswa yang benar guru
selalu memberikan penguatan terhadap jawaban siswa, namun apabila jawaban siswa
belum tepat guru menuntun siswa untuk dapat menjawab dengan tepat. Setelah guru
mencatat dipapan tulis siswa disuruh mencatat yang ada dipapan tulis dan
memberikan contoh soal yang dibahas langsung secara bersama.
c.
Kegiatan
Menutup Pelajaran
Setelah kegiatan inti dalam pembelajaran,
hal yang terakhir dilakukan guru adalah menutup pelajaran. Kegiatan menutup
pelajaran dilakukan dengan menarikan kesimpulan yang dilakukan bersama siswa
untuk pembelajaran hari itu. Selain itu terkadang juga di akhiri dengan
diadakannya kuis. Guru memberikan tugas yang harus dibuat siswa di rumah yang
berkaitan dengan materi yang telah dipelajari dan menginformasikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
BAB III
KEGIATAN PLK
A. Kegiatan Mengajar (Teaching)
Selama
masa PLK, penulis melakukan kegiatan mengajar di kelas XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPA 3, XII IPA 4, XII IPA 5,dengan
total jam mengajar sebanyak 16 jam pelajaran dalam 1 minggu.
Jadwal kegiatan
mahasiswa PLK di sekolah
Jadwal
kegiatan setiap mahasiswa PLK di sekolah berbeda karena sudah dibagi setiap
orangnya. Adapun jadwal penulis adalah :
Senin : Mengajar
Selasa : -
Rabu : Piket PBM
Kamis : Piket Perpustakaan
Jumat : Mengajar
dan Piket TU
Sabtu : Libur
No.
|
Hari
|
Jam Pelajaran
|
Kelas
|
1.
|
Senin
|
08.10-08.55
13.25-14.10
|
XII IPA 4
XII IPA 2
|
2.
|
Jum’at
|
07.40-08.30
09.15-10.00
10.55-11.30
|
XII IPA 3
XII IPA 5
XII IPA 1
|
Proses mengajar
penulis secara umum sama dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
sekolah seperti yang telah dituliskan pada poin Proses Belajar Mengajar
sebelumnya. Kegiatan mengajar penulis dilakukan dua tahap, dimana pada tahap
pertama yaitu Latihan Mengajar Terbimbing (LTM) yang didampingi oleh pamong dan
yang kedua yaitu Latihan Mengajar Mandiri (LMM) yang tidak didampingi oleh
pamong. Meskipun pada Latihan Mengajar
Mandiri (LMM) penulis tidak didampingi oleh pamong, namun penulis tetap melaporkan
kegiatan yang telah dilakukan di dalam kelas kepada pamong sebelum dan sesudah
proses mengajar.
B. Kegiatan Non Teaching
1. Upacara Bendera
Upacara Bendera dilaksanakan setiap
hari senin pukul 07.15
WIB. Pelaksana upacara bendera adalah
kelas yang ditunjuk secara bergantian,
dan upacara awal bulan diamanahkan kepada OSIS dan MPK. Pelaksanaan
upacara bendera berjalan dengan baik, tertib dan rapi. Seluruh perangkat
sekolah, guru, guru muda (mahasiswa PL),
karyawan dan staff serta siswa ikut andil dalam pelaksanaan Upacara Bendera
ini.
2. Kultum
Kultum dilaksanakan setiap hari
jum’at pukul 07.15
WIB. Pelaksana kultum sama seperti upacara bendera dimana pelaksana adalah
kelas yang ditunjuk secara bergantian dan jadwalnya disusun secara berurutan,
dan awal bulan diamanahkan kepada ROHIS. Ketika hari hujan maka siswa tidak
dapat berkumpul dilapangan, oleh karena itu kegiatan kultum tetap berjalan
dimana siswa mendengarkan materi dan isi acara di dalam kelas masing masing
melalui pengeras suara di setiap kelas. Yang mengisi acara kultum berada di
kantor dan menggunakan alah bantu seperti mix yang dapat terdengan di setiap
kelas.
3. Piket Sekolah
Selain mengajar, mahasiswa PLK juga
dilibatkan dengan tugas piket. Piket yang diberikan berupa piket tata usaha,
piket wakil, piket PBM
a. Piket
PBM
Adapun kegiatan yang dilakukan pada
piket PBM, antara lain :
a.
Menyusun map absen
kelas di meja-meja yang telah disediakan di ruang guru sehingga guru-guru
dengan mudah mengambil absen kelas yang akan diajarnya.
b.
Mengecek kehadiran
guru-guru yang mengajar sehingga guru yang tidak datang bisa digantikan oleh
guru piket
c.
Mengecek siswa yang
terlambat
d.
Menggantikan guru yang
tidak hadir atau terlambat memasuki kelas.
e.
Mengganti absen siswa
pada map dengan absen kosong untuk hari senin
b.
Piket Pustaka
Kegiatan yang dilakukan selama piket pustaka antara lain:
a..Merapikan
buku-buku sesuai dengan urutan buku per masing-.masing bidang ilmu
b.Menjaga
ketenangan dalam ruang pustaka.
c. Membantu-bantu
petugas yang ada di perpustakaan
C. Kasus dan
Penyelesaiannya
Berdasarkan
pengamatan peneliti di SMAN 4
Pariaman menemukan sebuah
kasus yang akan sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran tersebut yaitu
partisipasi peserta didik masih tergolong rendah. Pada saat melakukan pengamatan
peneliti melihat tidak adanya keseriusan peserta
didik dalam mengikuti proses pembelajaran.selain itu
penulis juga dapat melihat kurangnya semangat peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran, hal ini dapat terlihat pada mereka yang sering ngobrol
dengan sesame teman, mereka sering keluar masuk saling bergantian,
mengganggu teman lokal sebelah, dan
disaat pembelajaran akan dimulai sebagian besar peserta didik masih asyik dengan kegiatan masing-masing..
Rendahnya partisipasi belajar
warga belajar disebabkan oleh beberapa faktor yaitu .
1.
Faktor
Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri peserta didik, meliputi motivasi, pekerjaan, dan usia warga belajar. Motivasi yang
dimiliki peserta didik tergolong rendah. Selain itu, usia peserta
didik yang tergolong produktif dan rentan terhadap
penyakit.
2.
Faktor
Eksternal
Faktor eksternal meliputi jarak rumah peserta didik dengan tempat pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan
selama proses pembelajaran. Semakin jauh tempat pembelajaran maka akan semakin
rendah partisipasi warga belajar.
3. Rendahnya partisipasi belajar siswa
disebabkan karena guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif serta
dalam mendesain skenario pembelajaran belum disesuaikan dengan karakteristik
materi maupun kondisi siswa sehingga memungkinkan siswa kurang aktif dan
kreatif. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional yang
bersifat satu arah yang mengakibatkan pembelajaran tampak kering dan
membosankan. Kegiatan
pembelajaran masih didominasi guru, siswa sebagai objek bukan subyek.
Alternatif penyelesaian pada kasus ini adalah :
1.
Selalu
memberikan motivasi atau dorongan kepada warga belajar agar mereka bisa ikut
serta dalam proses pembelajaran.
2.
Guru
atau tutor dituntut untuk menguasai dan memilih pendekatan, model, strategi dan
metode pembelajaran yang tepat.
3.
Guru
atau tutor perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang berorientasi pada
warga belajar agar warga belajar terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.
4.
Strategi
yang harus dikuasai guru atau tutor yaitu pembelajaran, aktif, inovatif,
kreatif, efektif, menyenangkan,gembira dan berbobot (paikem gembrot) diharapkan
mampu memotivasi, menstimulus terciptana dinamika pembelajaran yang sehat dan kondusif yang
bermuatan pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar.
Penyelesaian
Kasus.
1.
Untuk
meningkatkan partisipasi belajar siswa ada beberapa rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan meliputi memberikan motivasi atau
menarik perhatian siswa, menjelaskan instruksional (kemampuan dasar) kepada
siswa, mengingatkan kompetensi prasyarat, memberikan stimulus (masalah, topik
dan konsep) yang akan dipelajari, memberi petunjuk kepada siswa cara
mempelajarinya, memunculkan aktivitas, memberikan umpan balik, memberikan
latihan berupa tes, menyimpulkan setiap materi yang disampaikan.
2.
Untuk
meningkatkan semangat dan partisipasi belajar warga belajar dalam proses
pembelajaran guru atau tutor harus menggunakan prinsip yang berhubungan dengan
partisipasi. Ada beberapa prinsip pembelajaran partisipasi menurut Gagne
dan Briggs dalam Maritins Yamin (2007:84) yaitu:
a.
Berdasarkan
kebutuhan belajar (learning needs based)
Pelajar akan belajar secara efektif dalam
proses pembelajaran apabila semua
komponen program belajar dapat membantu
peserta didik untuk
memenuhi kebutuhannya. Dalam hal
ini adalah kebutuhan sebagai guru sesuai dengan tugas dan fungsinya yang
sekaligus sebagai fasilitator.
b. Berorientasi
pada tujuan kegiatan pembelajaran (learning goals and objectives oriented)
Kegiatan belajar partisipatif
direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang telah
diprogramkan. Jadi dalam setiap proses
kegiatan belajar diarahakan untuk mencapai
tujuan belajar yang telah disusun oleh sumber belajar/ guru
dan peserta didik.
c.
Berpusat pada peserta didik (participant centered)
Kegiatan belajar partisipatif itu dilakukan atas dasar
kesesuaian dengan latar belakang kehidupan peserta didik. Latar belakang
kehidupan meliputi pendidikan, pergaulan, agama dan sebagainya. Dalam
penyusunan proses kegiatan belajar peserta didik memegang peranan utama
sehingga peserta didik dapat merasakan bahwa kegiatan belajar itu menjadi milik
peserta didik sendiri, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melakukan
proses yang telah ditetapkan oleh mereka
d. Dan
berangkat dari pengalaman belajar (experiental
learning)
Prinsip belajar
memberi arah bahwa kegiatan belajar
partisipatif disusun dan dilaksanakan berawal dari pengalaman yang telah
dimiliki oleh peserta
didik. Proses kegiatan belajar merupakan kegiatan peserta didik yang
dilakukan secara bersama di dalam situasi pengalaman nyata, baik
pengalaman dalam tugas yang dilakukan sehari-hari maupun pengalaman
sebagai pelajar, maka pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengutamakan pendekatan pemecahan
masalah. Pemecahan masalah ini merupakan pembelajaran yang lebih banyak
menumbuhkan partisipasi peserta didik, nilai dan keterampilan yang telah
dimiliki oleh peserta didik dan lebih menitikberatkan pada pendekatan pemecahan masalah.
Dari beberapa prinsip yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
peserta didik dalam pembelajaran partisipatif benar-benar diuntungkan. Karena
kegiatan pembelajaran partisipatif bertujuan untuk menjadikan peserta didik
sebagai pusat dari kegiatan seluruh kegiatan pembelajaran
Kasus yang masih harus dibenahi di SMA N
4 Pariaman salah satunya adalah kasus disiplin, seperti keterlambatan siswa dan
pelaksanaan aturan sekolah yang masih dilanggar sebagian siswa. Untuk mengatasi
masalah ini keterlsmabtan wakil kesiswaan bekerjas sma dengan guru piket dan
guru PLK bagi siswa yang terambat tidak
dibolehkan masuk pagar sebelum jam 7.40 dan setelah anak itu anak diproses
dengan pencatatn nama siswa, diberikan hukuman untuk memunguti sampah yang ada
di lingkungan sekolah dan selanjutnya nama siswa dimasukkan kedalam buku kasus,
setelah itu dibolehkan masuk setelah medaoat surat izin masuk oleh guru piket.
Pemberian hukuman ini dinilai kurang efektif menurut penulis karena tidaka da
efek jeraa oleh siswa yang bersangkutan.
Apabila kasus siswa sudah banyak maka siswa akan di proses oleh guru BK.
Untuk mendukung pelaksanaan aturan dan
mengatur siswa dalam hal keterlambatan, penulis ketika pertama masuk kelas
membuat kontrak.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Lapangan Kependidikan
mempunyai peranan yang penting
dalam mempersiapkan calon guru yang professional
karena merupakan kegiatan langsung dan nyata dimana mahasiswa terlibat secara
aktif dalam menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan selama dalam bangku
perkuliahan dan memperoleh ilmu baru yang didapat di sekolah latihan.
Kegiatan PLK juga merupakan wahana bagi
mahasiswa agar bisa berinteraksi dari segala arah, baik guru dengan siswa,
siswa dengan siswa maupun siswa dengan lingkungannya. Dalam proses PLK ini,
mahasiswa tidak hanya dituntut dalam kegiatan teaching tetapi juga dalam kegiatan non teaching. Pada kegiatan teaching mahasiswa harus mempersiapkan
semua bahan ajar mulai dari Program Semester, Minggu Efektif, Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pempelajaran (RPP), Evaluasi Penilaian Siswa, dan Perangkat
Lainnya.
Pada kegiatan non teachingmahasiswa
diwajibkan untuk melaksanakan peraturan sekolah seperti piket guru, piket ruang
wakil kepala sekolah, piket tata usaha, piket perpustakaan dan keperluan lain
untuk kepentingan sekolah.
Selama melaksanakan
observasi di SMA N 4 Pariamantelah menunjukkan banyak hal positif yang bisa saya ambil
sebagai pedoman dalam melaksanakan PPLK
nantinya, Namun SMA N 4 Pariamanjuga harus mempertahankan dan menjaga hal – hal tersebut
agar nanti kedepannya bisa lebih dikembangkan lagi untuk kebaikan sekolah. Selama melaksanakan observasi di SMA Negeri 4 Pariaman ada beberapa saran yang
penulis ajukan, yaitu :
1. Guru diharapkan dapatmempertahankan dan meningkatkan
proses belajar mengajar yang telah berjalan dengan baik.
2. Sekolah lebih baik mengutamakan akademik dibandingkan non
akademik, karena dari observasi terlihat bahwa sekolah lebih mengutamakan
kegiatan non akademik dibandingan kegiatan yang berhubungan dengan akademik.
3. Pihak sekolah untuk selalu lebih tegas terhadap guru, siswa,
maupun pegawai lainnya yang melanggar disiplin sekolah.
****
No comments:
Post a Comment