Friday, April 17, 2020

Contoh Laporan Praktek Lapangan Kerja



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Pelaksanaan PLK
Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) adalah salah satu program prajabatan guru yang dirancang untuk melatih para calon guru menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi. Guru yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan perlu dipersiapkan dengan matang, baik dari segi keilmuan maupun dari segi ketrampilan terutama dalam ketrampilan mengajar. Dilihat dari tujuan PLK, secara umum adalah untuk membentuk pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, ketermpilan, nilai dan sikap yang cakap dan tepat dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.   Hal ini perlu dilakukan agar  Pendidikan memiliki peran penting untuk kemajuan individu-individu baru yang nantinya akan membentuk manusia yang menjadi generasi penerus bangsa. Pendidikan adalah lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita, tujuan, sistem, isi, dan organisasi pendidikan yang terjadi dalam keluarga, masyarakat dan sekolah. Peningkatan mutu pendidikan memberikan pengaruh yang signifikan dalam perkembangan aspek-aspek lain. Oleh sebab itulah pemerintah selalu mengusahakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ini dengan segala cara. Salah satunya dengan program penyetaraan guru-guru yang ada di Indonesia. Hal ini semata-mata dilakukan untuk meningkatkan kualifikasi guru yang didasarkan atas kesiapan guru itu sendiri agar dapat berperan dalam menjalankan tugas secara optimal dan professional
Peningkatan mutu pendidikan ini merupakan tanggung jawab semua pihak. Salah satu pihak yang sangat berperan dalam peningkatan mutu pendidikan ini adalah guru. Guru sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa berkewajiban untuk menyediakan lingkungan belajar yang kreatif,inovatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Tuntutanyang tinggi untuk menjadi seorang guru, maka sebelum terjun langsung menjadi seorang guru nantinya, para calon gurupun diharapkan mempunyai bekal yang cukup sehingga dapat menjadi seorang guru yang profesional dan dapat diandalkan.
Mengingat hal ini, Universitas Negeri Padang sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga-tenaga pendidik mengeluarkan satu mata kuliah Praktek Lapangan Kependidikan yang diwajibkan untuk seluruh mahasiswa kependidikan memliki bobot 4 sks .Praktek Pendidikan Lapangan ini, dikelola langsung oleh Unit Pelayanan Praktek Lapangan (UPPL) Universitas Negeri Padang yang dilangsungkan di setiap semesternya bagi mahassiswa yang pendidikan yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh  Unit Pelayanan Praktek Lapangan (UPPL).Dimulai dari kegiatan mahsiswa  memlih sekolah  latihan melaui portal akademik Universitas Negeri Padang, Coaching (Pembekalan) selama 1 hari  tanggal 8 Januari 20198, Observasi dan Orientasi, masa konsultasi dengan masing masing  dosen  pembimbing yang telah ditentukan oleh jurusan . Tiap sekolah tersebut ada pembimbingnya( Guru Pamong) dan setiap mahasiswa juga mempunyai pembimbing yang sesuai dengan jurusannya masing-masing. masa ujian PLK dan penulisan laporan akhirPLK. Dan pelaksanaan PLK ini di SMA N 4 Pariaman yang beralamat di jalan Siti Manggopoh,  Kecamatan naras hilir, Pariama.
Melalui Program Pengalaman Lapangan ini diharapkan: 1) calon pendidik dapat mengenai lebih jauh mengenai lingkungan pendidikan, pengaturan administrasi sekolah, dan lingkungan sosial sekolah; 2) menerapkaan berbagai kemampuan potensial secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata; 3) mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah; dan 4) mampu mengembangkan metoda mengajar yang inovatif dan menyenangkan  sehingga menjadi profesi yang utuh. Observasi pengenalan lapangan merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan mahasiswa berupa mencari informasi tentang keadaan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial dan tata tertib sekolah. Dengan adanya observasi pengenalan lapangan ini diharapkan mahasiswa lebih mengenal lingkungan sekolah  serta bisa beradaptasi di tempat melaksanakan PPLK tersebut. Setelah melakukan observasi lapangan, mahasiswa melakukan Latihan Mengajar Terbimbing (LMT) selama lebih kurang tiga minggu, maksudnya mahasiswa mengajar didampingi oleh guru pamong . Untuk selanjutnya dilakukan Latihan Mengajar Mandiri (LMM) agar mahasiswa dapat terlatih sendiri tanpa didampingi guru pamong.
Pelaksanaan PPL di sekolah latihan menjadi modal dan pengalaman baru bagi seorang mahasiswa sebagai calon guru nantinya untuk dapat meningkatkan kemampuannya.

B. Tujuan PPL-K

      Adapun tujuandiadakannya PLK adalah sebagi berikut:
1.      bertujuan untuk memberi pengalaman nyata kepada mahasiswa agar dapat merasakan dan menjiwai tugas-tugas pendidik di sekolah
2.      Mengetahui bagaimana proses belajar mengajar di kelas, dalam rangka pembelajaran penulis untuk menjadi seorang guru.
3.      Mengetahui lingkungan, dan kondisi fisik sekolah SMAN 4 PARIAMAN. Mengenal dan mengetahui masalah yang dihadapi dalam Pendidikan seperti administrasi sekolah, dan masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar
4.      Membentuk pribadi yang memiliki sikap, nilai, pengetahuan serta pengalaman yang dibutuhkan oleh seorang guru saat pada profesi sebenarnya.
5.      Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam PBM  serta memikirkan solusi untuk memcahkan masalah.

C.      Manfaat  PLK
1.      Sebagai informasi bagi UPPL, dosen pembimbing, guru pamong, Kepala Sekolah, mahasiswa dan semua pihak yang terkait dengan PPLK.
2.      Bagi mahasiswa sendiri merupakan pengalaman mengajar di sekolah sehingga dapat dijadikan pedoman sebagai calon guru.
3.      Memenuhi salah satu  mata kuliah PLK.

D.      Waktu dan Tempat
1.      Waktu
Praktek Lapangan  Kependidikan dilaksanakan selama satu semester yaitu pada 15 Januari s.d 26 Mei 2018

2.      Tempat
Pelaksanaan praktek lapangan kependidikan dilakukan di SMA Negeri 4 Pariaman yaitu pada kelas XII IPA1,  XII IPA2, XII IPA 3, XII IPA 4, XII IPA 5, , Pada mata pelajaran Bimbingan Konseling







BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH

A.      Sejarah Ringkas Sekolah
            SMA Naegeri 4 Pariaman terletak di Jl. Siti Manggopoh Naras Hilir Kec. Pariaman Utara Kota Pariaman. Sekolah ini awalnya merupakan pecahan dari SMA Negeri 2 Pariaman. Sekolah ini  mulai berdiri pada tahun 2000/2001. Sebelum meiliki bangunan tersendiri SMA ini menumpangkan siswanya untuk menjalani proses belajar mengajar di SD N 13 Manggung. Kemudian dibangun gedung utama dengan kapasitas 3 lokal untuk belajar, dan pindahlah tempat belajar seluruh siswa ke gedung milik sendiri.
            Sebenarnya sekolah ini didirikan atas nama SMA N 3 Pariaman, namun karena berbagai permasalahan seperti pertikaian mengenai tanah yang akan dibangun SMA bermasalah sehingga pembangunannya tertunda. Ternyata di desa Kp. Apar juga akan dibangun SMA, karena proses pembangunan disana lancar dan telah dahulu mendaftarkan diri ke Dinas Pendidikan maka sekolah itulah yang bernama SMA N 3 Pariaman dan barulah setelah itu SMA 4 Pariaman melapor dan pembangunannya di lanjutkan. SMA N 4 Pariaman baru dibuka pada tahun 2005 dan telah memiliki akreditasi B pada saat itu. Sekarang SMA Negeri 4 Pariaman mendapat akreditasi A.
B.       Profil Sekolah
a.)    Identitas SMA N 4 Pariaman
a.       Nama Sekolah       : SMA Negeri 4 Pariaman
b.      N S S                     : 301081603004
NPSN                    : 10307312
c.       Tahun Berdiri        : 2000
d.      Status                    : Terakreditasi A



b.)   AlamatSekolah                                 
a.       Jalan                      : Jl. Siti Manggoppoh
b.      Kelurahan/Desa     : Naras Hilir
c.       Kecamatan                        : Pariaman Utara
d.      Kabupaten/Kota    : Pariaman
e.       Propinsi                 : Sumatera Barat
f.       No. Telepon / Fax : (0751)-690977
g.      KodePos               : 25522
c.)    Mata pelajaran yang dibuka :

a.       Matematika
b.      Bahasa Indonesia
c.       Geografi
d.      Sejarah
e.       Sosiologi
f.       Agama
g.      Bahasa Jepang
h.      Bahasa Jerman
i.        Biologi
j.        Kimia
k.      Fisika
l.        Bahasa Inggris
m.       Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
n.         PKn ( Pendidikan Kewarganegaraan )
o.         Seni Budaya
p.         Bimbingan Konseling ( BK )
q.         Ekonomi
r.           Bahasa Jerman
s.          Penjaskes
t.           Kelautan
u.         Prakarya dan Kewirausahaan

d.)   Motto SMA Negeri 4 Pariaman
“Jika Anda mau maju janganlah tunggu sampai ada orang yang memerintahkan“.
a.         Bergerak bukan karena perintah.
b.        Bersemangat bukan karena takut.
c.         Rajin bukan karena upah.
1.    VISI
Cerdas berdasarkan Imtaq, Iptek, berwawasan keunggulan lokal dan cinta lingkungan.
2.    MISI
1.      Melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara selektif
2.      Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
3.      Meningkatkan layanan informasi pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi
4.      Mengembangkan pendidikan yang berwawasan seni
5.      Mengembangkan pendidikan yang berrwawasan keunggulan lokal
6.      Mengefektifkan koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Pendidikan, Lembaga lainnya, orang tua Siswa dan masyarakat lingkungan serta para alumni.
7.      Memelihara  lingkungan sekolah supaya tetap bersih, indah, asri, lestari dan memberikan  kenyamanan kepada seluruh warga sekolah
8.      Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, mencegah pencemaran, mengatasi kerusakan dan melakukan pelestarian terhadap sumber daya alam serta lingkungan.
9.      Menciptakan perilaku cinta lingkungan. 
3.    TUJUAN
1.      Mengembangkan pendidikan berbasis keunggulan lokal kelautan yang menjadi ciri khas sekolah
2.      Memajukan pendidikan baik formal maupun non formal dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya yang mempunyai Sumber Daya Manusia yang dapat berkopetensi.
3.      Mengembangkan dan meningkatkan mutu berbasis sekolah
4.      Membentuk manusia yang berakhlak mulia, cakap dan termapil serta mempertinggi kecerdasan masyarakat di Bidang Ilmu Pengetahuan sebagai pembentuk generasi yang bertanggung jawab kepada bangsa, negara dan agama.
5.      Membentuk manusia yang cerdas dan berjiwa seni.
6.      Menciptakan lingkungan sekolah yang indah, bersih, nyaman, dan menanamkan budaya cinta lingkungan.
C.      Keadaan Sekolah
Denah Lokasi Sekolah


 





No.
Mata Pelajaran
Jumlah


1.
Pendidikan Agama Islam
6

2.
PKn
3

3.
Sejarah
3

4.
B. Indonesia
7

5.
B. Inggris
6

6.
Matematika
6

7.
Fisika
3

8.
Biologi
3

9.
Kimia
3

10.
Ekonomi
4

11.
Sosiologi
3

12.
Geografi
3

13.
Seni Budaya
3

14.
TIK
4

15.
Penjas
3

16.
B. Jepang
1

17.
Prakarya
3

18.
Kelautan
1

19.
Bimbingan dan Konseling
4

20.
Bahasa Jerman
2

21
Mulok
2

22
Kewirausahaan
1


No.
Nama Guru
Mata Pelajaran




1.
Drs. Alizarman, MM
-
2.
Mardison, S.PdI
PAI
3.
Hendra Masdi, S.PdI
PAI
4.
Suryanis, S.PdI
PAI
5.
Misjulina, S.PdI
PAI
6.
Meri Andriani, S.PdI
PAI
7.
Liza Derita, S.PdI
PAI
8.
Rosmiati, S.Pd
PKn
9.
Rova Haslinda, S.Pd
PKn
10.
Fatima A, S.Pd
PKn
11.
Drs. M Syaiful
Sejarah
12.
Jasman, S.Pd
Sejarah
13.
Refita Aulina, S.Pd
Sejarah wajib perminatan
14.
Rini Melati, M.pd
Bhs. Indonesia
15.
Sri Oktaviani, S.Pd
Bhs. Indonesia
16.
Hafizul Ahda, S.Pd
Bhs. Indonesia
17.
Yunita, M.Pd
Bhs. Indonesia

18.
Agusni Pramita, S.Pd
Bhs. Indonesia
19.
Nova Kemala Sari, S.Pd
Bhs. Indonesia
20.
Sri Mulyani, S.Pd
Bhs. Indonesia
21
Zarini, S.Pd
Bhs. Inggris
22
Arrahmat A, S.Pd
Bhs. Inggris
23
Nurmanizar, S.Pd
Bhs. Inggris
24
Mitra Fitria, S.Pd
Bhs. Inggris
25
Wirdawati, S.Pd
Bhs. Inggris
26
Santi Juwita, S.Pd
Matematika
27
Harsyah Nurhasanah, S.Pd
Matematika
28
Devi Asmirawati, S.Pd
Matematika
29
Masni, S.Pd
Matematika
30
Fitria Weni, S.Pd
Matematika
31
Neti Erawati, S.Pd
Matematika
32
Fitriati, S.Si
Fisika
33
Irawati, S.Si
Fisika
34
Albert, S.Pd
Fisika
35
Dian Fandi Winata, S.Pd
Fisika
36
Ofrieti, S.Pd
Biologi
37
Fitri Suarni, S.Pd
Biologi
38
Lita Yuliana, S.Si
Biologi
39
Tini Herliani, S.Si
Kimia
40
Gustrisman, S.Pd
Kimia
41
Fitriani, S.Pd
Kimia
42
Zulhelma, SE
Ekonomi
43
Rini Arza, S.Pd
Ekonomi
44
Rahma Septria, S.Pd
Ekonomi/ Prakarya
45
Devi Permata Sari, S.Pd
Ekonomi/ Prakarya
46
Ridha, S.Sos, MM
Sosiologi
47
Sriwirda Yunengsih, S.Pd
Sosiologi
48
Irma Yulianti, S.Pd
Sosiologi
49
Meiyenni, S.Pd
Geografi
50
Dewi Yulia Putri, S.Pd
Geografi
51
Agusnen, S.Pd
Geografi
52
Musliar, S.Pd
Seni Budaya
53
Laora Stefany, S.Pd
Seni Budaya
54
Al Akbar Nasution, S.Pd
Seni Budaya
55
Aidil Akbar, S.Kom
TIK
56
Tuty Marlina, S.Kom
TIK
57
Dian Wulandari, S.Pd
TIK
58
Drs. Alius
TIK
59
M. Fadhil Umuri, S.Pd
Penjas
60
Muhammad Junaedi, S.Pd
Penjas
61
Indra Gusti Ananda, S.Pd
Penjas
62
Rima Cutria, S.Hum
Bhs. Jepang
63
Lindawati, S.Pi
Kelautan
64
Yuzarni, S.PdI
BK
65
Desfitria Nefi, S.Pd
BK
66
Ria Sagita, S.Pd
BK
67
Yumna Sari Dewi, S.Pd
BK
68
Martha Humaira, S.Pd
Bhs. Jerman
69
Leni Juwita, S.Pd
Bhs. Jerman
70
Delfian Putra, S.Pd
Mulok
71
Yulianti, S.Pd
Bhs. Inggris Lintas Minat
72
Riza Susanti, SE
Prakarya/Kewirausahaan
73
Suci Rafmailia, S.Pd
Mulok







2.      Siswa
          Menurut Undang-Undang Pendidikan No. 2 Tahun 1989, mengacu dari beberapa istilah murid, murid diartikan sebagai orang yang berada dalam taraf pendidikan yang dalam berbagai literature murid juga disebut sebagai anak didik.
                     Selanjutnya menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha menggembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
           Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa siswa adalah bahan mentah yang harus dikembangkan dan dioleh melalui sebuah proses yang disebut pendidikan.
           Berikut adalah tabel jumlah rombel, siswa dan wali kelas SMA Negeri 4 Pariaman Tahun Pelajaran 2017/2018.
No.
Kelas
Program / Rombel
Wali Kelas
Jumlah Siswa
1
X
IPA 1
Fitria Weni, S.Pd
33
2
IPA 2
Nurmanizar, S.Pd
34
3
IPA 3
Devi Asmirawati, S.Si
33
4
IPA 4
Tini Herliani, S.Si
35
5
IPA 5
Lita Yuliana S.Si
34
6
IPS 1
Refita Aulina, S.Pd
34
7
IPS 2
Fatimah. A, S.Pd
36
8
IPS 3
Meiyenni, S.Pd
33
9
IPS 4
Rini Arza, S.Pd
33
10
XI
IPA 1
Mitra Fitria, S.Pd
31
11
IPA 2
Harsyah Nurhasanah,S.Pd
32
12
IPA 3
Laora Stevany, S.Pd
28
13
IPA 4
Wirdawati, S.Pd
31
14
IPA 5
Aidil Akbar, S.Kom
28
15
IPS 1
Sriwirda Yunengsih, S.Pd
30
16
IPS 2
Rahma Septria, S.Pd
30
17
IPS 3
Jasman, S.Pd
33
18
IPS 4
Zulhelma, SE
30
19
XII
IPA 1
Fitri Suarni, S.Pd
30
20
IPA 2
Fitriati, S.Si
31
21
IPA 3
Irawati, S.Si
31
22
IPA 4
Fitriani, S.Pd
30
23
IPA 5
Santi Juwita, S.Pd
33
24
IPS 1
Zariniu, S.Pd
27
25
IPS 2
Yunita, M.Pd
29
26
IPS 3
Dewi Yulia Putri,S.Pd
26
27
IPS 4
Ridha, S.Sos
28
Jumlah Total
27 rombel

843 orang
                                                                                      
Berdasarkan data tabel di atas, SMA Negeri 4 Pariaman pada tahun ajaran 2017/2018 memiliki jumlah total 27 rombel (rombongan belajar) dan 843 siswa.
3.      Sarana PBM
          Prantiya (2008) berpendapat “fasilitas belajar identik dengan sara prasarana pendidikan.Senada dengan hal tersebut Arikunto dalam Sam (2008) juga berpedapat “fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah”(dikutip oleh Makalah Online Fasilitas Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam). Dalam arti kata lain, fasilitas pembelajaran adalah sarana yang terdapat di sebuah sekolah.
           Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana Prasana, pasal 42 pada poin 1 menegaskan bahwa, (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Dalam arti kata lain, sarana prasarana terdiri dari peralatan, bahan habis pakai, dan juga hal-hal lain yang dapat digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar.
          Berdasarkan, kutipan diatas dapat disimpulakan bahwa fasilitas pembelajaran adalah sarana penunjunang proses pembelajaran untuk tercapainya tujuan pembelajar.
a.        Sarana Utama
Sarana utama yang dimaksudkan disini adalah sarana penunjang proses belajar peserta didik.
Berikut adalah sarana utama yang terdapat di SMA Negeri 4 Pariaman :
No.
Ruang
Jumlah
Kondisi
1.
Ruang Belajar
27
Baik
2.
Ruang Perpustakaan
1
Baik
3.
Ruang Kepala Sekolah
1
Baik
4.
Ruang Waka Sekolah danMajelis Guru
1
Baik
5.
Ruang Tata Usaha
1
Baik
6.
Ruang Tata BK
1
Baik
7.
Ruang UKS
1
Baik
8.
Ruang OSIS
1
Baik
9.
Labor Kimia
1
Baik
10.
Labor Biologi
1
Baik
11.
Labor Komputer
1
Baik
12.
Ruang Serbaguna/ Kesenian
1
Baik
13
Ruang Tata Boga
1
Baik

Berdasarkan data dari tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa untuk sarana utama yang merupakan sara terpenting di SMA Negeri 4 Pariman sudah sangat memadai bagi aktivitas belajar mengajar dan aktivitas lain di sekolah bagi peserta didik.
b. Sarana penunjang
sarana penunjuang, dimana sarana yang sangat dibutuhkan juga untuk menunjang      sekaligus membantu kegiatan dan aktivitas peserta didik di sekolah.
Berikut adalah sarana penunjang SMA Negeri 4 Pariaman.
No.
Nama
Jumlah
Kondisi
1.
Musholla
1
Baik
2.
Tempat Wudhu
2
Baik
3.
Greenhouse
1
Baik
4.
Lapangan Sekolah
1
Baik
5.
Parkir Guru
1
Baik
6.
Pos Satpam
1
Baik
7.
Parkir Siswa
2
Baik
8.
Taman
1
Baik
9.
WC guru
1
Baik
10.
WC siswa
11
Baik
11.
Kantin Sekolah
3
Baik
12.
Taman Pohon
7
Baik
13.
Tempat Cuci Tangan
9
Baik
14.
WC kepala sekolah
1
Baik

Berdasarkan data dari tabel di atas, dapat kita simpulkan bahwa untuk sarana penunjang SMA Negeri 4 Pariaman sudah sangat baik bagi aktivitas belajar mengajar dan aktivitas lain di sekolah bagi peserta didik.

c. Sarana Pembelajaran
            Sarana pembelajaran yang dimaksudkan disini adalah fasilitas-fasilitas penunjang proses belajar mengajar baik bagi guru, karyawan, maupun peserta didik yang bersifat indoor maupun outdoor  di SMA Negeri 4 Pariaman.
Di tabel berikut ini adalah sarana pembelajaran peserta didik.
No.
Nama
Jumlah
Kondisi
1.
Kursi dan meja belajar siswa
36 max / rombel / kelas
Baik
2.
Papan Tulis
2 / kelas
Baik
3.
Lemari Guru
1 / Guru
Baik
4.
Proyektor
4
Baik
5.
Alat-alat praktikum
disesuaikan
Baik
6.
Pengeras suara
1
Baik
7.
Bel sekolah
1
Baik
12
Televisi Ruang TU
1
Baik
13.
Komputer Labor Komputer
40
Baik
14.
Komputer Operator
2
Baik
15.
Komputer TU
3
Baik
16.
Printer/ Pencetak
3
Baik
17.
Kamera CCTV
33
Baik

Selain akreditasi sekolah yang bagus, fasilitas yang hampir cukup, dan pesrta didik yang mampu memanfaatkan segala fasilitas yang ada disekolah dengan sebaik –baiknya. Tidak di ragukan lagi, SMA N4 Pariaman seringkali sebagai pencetus juara baik tingkat kabupaten dan kota/ provinsi. Ada banyak perlombaan yang dimenangkan oleh SMAN 4 Pariaman diantaranya :
a)      Pemenang Lomba UKS se-kota Pariaman
b)      Duta Hijau se-kota Pariaman
c)      Pemenang Jambore

D.      Tata Tertib Sekolah

Jadwal masuk sekolah pada hari senin sampai sabtu pukul 07.15 WIB, pulang pada pukul 14.15 WIB pada hari senin sampai hari kamis, jumat jam 11:30, dan pukul 11.45 sabtu.  SM N 4 Pariaman selalu berusaha menegakkan tata tertib dan disiplin di sekolah melalui pembiasaan. Seperti disiplin waktu, disiplin berpakaian dan disiplin lainnya yang berhubungan dengan tata tertib yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dengan diadakannya penegakan disiplin siswa dengan berkala, misalnya dengan mengadakan razia. Hal ini dipertegas dengan memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib. Tata tertib tidak hanya berlaku kepada siswa tetapi juga kepada guru dan staf sekolah.
a)        Tata Tertib Guru
1)        Guru yang mengajar sesuai dengan aturan yang berlaku ( tepat waktu ) dan telah berada di dalam kelas  jam 07.00 WIB. Jam 07.15 – 07.20 WIB guru mendampingi siswa berdoa dan membaca Asma’ul husna. Jam pertama (PBM dimulai 07.25 WIB).
2)        Guru yang berhalangan hadir harus memberi berita, kabar atau surat kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua bidang keahlian atau koordinator adaptif normatif.
3)        Jika terjadi hal yang mendadak seperti sakit atau kemalangan boleh melalui telepon kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua bidang keahlian atau koordinator adaptif normatif,dan disusul dengan surat hari berikutnya.
4)        Jika sakit lebih dari 2 hari harus melampirkan atau meminta  surat keterangan dokter dan diserahkan kepada kepala sekolah, piket, dan bagian kepegawaian.
5)        Guru menandatangani daftar hadir di ruang piket dan mengambil absensi sidik jari
6)        Seluruh guru atau pegawai wajib mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan upacara hari-hari besar Nasional.
7)        Guru yang mengajar jam pertama sampai seterusnya harus sudah hadir 07.00 WIB setiap harinya dan mengisi daftar hadir di meja piket dan mengambil absensi sidik jari (Finger Print).
8)        Guru yang sudah selesai mengajar, sebelum pulang agar mengisi absen di meja piket dan mengambil absensi sidik jari (Finger Print).
9)        Tugas dan tanggung jawab guru tidak dapat dialihkan kepada guru lain kecuali ada rekomendasi dari kepala sekolah apabila keadaan yang tidak memungkinkan
10)    Guru dalam pelaksanaan PBM di dalam kelas sesuai dengan jadwal pada roster, tidak dibenarkan meninggalkan siswa dalam belajar yang dibimbing guru bersangkutan, kecuali sangat prinsipil dan telah memberitahukan pada piket, jika masih berada dalam lingkungan sekolah dan jika keluar dari lingkungan sekolah harus izin kepala sekolah.
11)    Jika tugas dan tanggung jawab tidak dilaksanakan oleh guru dan pegawai dengan semestinya, maka kepala sekolah dan kepala tata usaha memanggil dan membina guru dan pegawai yang bersangkutan secara rutinitas dan berkala sehingga mendapat suatu kesimpulan atas guru dan pegawai tersebut.
12)    Guru dilarang merokok di lingkungan sekolah

b)       Tata Tertib Siswa
                               I.            BUDAYA TERTIB
A.    Budaya Tertib Antri/Berbaris Sebelum Memasuki Ruangan  Kelas :
1.      Siswa sudah harus hadir disekolah 15 menit (07.00 WIB) sebelum kegiatan proses belajar mengajar dimulai
2.      Ketua kelas bersama-sama perangkatnya dan petugas harian kelas (piket) harus sudah menyelesaikan tugas tanggung jawab sebelum lonceng tanda masuk jam pertama berbunyi.
3.      Setelah lonceng berbunyi :
1.   Siswa yang terlambat datang setelah PBM dimulai tidak di izinkan masuk dan belajar sebelum ada surat masuk dari guru piket (setelah diberi sanksi membersihkan ruangan guru, menyiram bunga dll) oleh rugu piket.
2.   Bapak/ibu yang mengajar, terutama jam pertama dan setiap awal pelajaran supaya memperhatikan kelengkapan atribut pakaian (lokasi, lambang, dasi, sepatu) rambut dan kerapian serta kebersihan ruangan kelas dan lingkungan sekitar kelas. Bagi siswa yang tidak memenuhi syarat supaya guru memproses siswa yang bersangkutan, memberikan bobot pelanggaran, dan mencatat pelanggaran kedalam buku agenda harian guru yang bersangkutan kemudian dilanjutkan prosesnya kepada wali kelas dan kepada guru BK yang bersangkutan untuk segera ditindak lanjuti.

B.     Budaya Tertib Meninggalkan Ruangan Kelas :
Siswa harus tertib meninggalkan ruangan kelas, baik pada jam istirahat atau pada jam pelajaran terakhir habis, siswa dengan tertib dan teratur keluar kelas, ruangan kelas yang ditinggalkan dalam keadaan bersih.

C.     Budaya tertib dalam berdo’a bersama sebelum dan sesudah belajar.
1)        Untuk mengawali pelajaran
Ketua kelas menyiapkan rekan-rekan dan memimpin untuk memberi hormat kepada guru, kemudian dilanjutkan dengan aba-aba berdo’a “dimulai” setelah siswa yang lain mengikuti nya dengan khitmat dan mengaminkannya.
2)        Setelah jam pelajaran berakhir
Dalam keadaan siswa siap ketua kelas memberi aba-aba “karena kita telah selesai belajar untuk itu mari kita bersyukur, dimulai. Dilanjutkan siswa memberi salam dan bersalaman dengan guru yang bersangkutan.
D.    Budaya tertib meninggalkan pintu gerbang sekolah
Disarankan kepada siswa agar tidak berebut dan berdesak-desakan waktu meninggalkan pintu gerbang sekolah
E.     Budaya tertib dalam mengikuti upacara :
1.      Siswa sudah berada dilapangan 15 menit sebelum upacara dimulai dan berbaris sesuai dengan Plank lokal yang sudah disiapkan.
2.      Kelas pelaksana upacara telah siap dengan perlengkapannya (pengeras suara, teks pancasila, UUD 1945, teks Do’a, dll)
3.      Siswa peserta upacara  telah siap berpakaian seragam sekolah, memakai (topi, dasi, harus sudah siap pada tempat  yang telah disipkan.
4.      Semua peserta harus mengikuti upacara dengan khitmat dan disiplin (tidak berbicara, tidak melihat kiri, kanan dsb) selama upaca berlangsung.
5.      Siswa ketika meninggalkan lapangan upacara dengan tertib dan teratur.
F.     Budaya tertib dalam mengikuti Kultum Hari Jum’at:
1.      Siswa sudah berada dilapangan 15 menit sebelum kultum dimulai dan berbaris sesuai dengan Plank lokal yang sudah disiapkan.
2.      Kelas pelaksana Kultum telah siap dengan perlengkapannya (pengeras suara,Al Qur’an)
3.      Siswa peserta Kultum telah siap berpakaian Muslim sekolah, memakai (Baju Kurung (Perempuan), Baju Koko (Laki-Laki)
4.      Semua peserta harus mengikuti Kultum dengan khitmat dan disiplin (tidak berbicara, tidak melihat kiri/kanan dsb) selama Kultum berlangsung.
5.      Siswa ketika meninggalkan lapangan sekolah dengan tertib dan teratur.
                            II.            BUDAYA BERSIH
A.    Bersih Lingkungan Sekolah
1.      Tidak membuang sampah disembarangan tempat (membuang sampah pada tempat yang telah disediakan).
2.      Tidak mencoret-coret pada tempat yang tidak selayaknya.
3.      Pengawasan poin 1 dan 2 diatas dilakukan oleh semua warga sekolah terutama diwajibkan kepada para siswa untuk menegur temannya yang melanggar point 1 dan 2 diatas.
4.      Khusus untuk mata pelajaran olahraga, 10 menit sebelum PBM olahraga dimulai guru memberikan materi pembelajaran tentang lingkungan hidup.
5.      Siswa dilarang memasukan dan menyimpan sampah kedalam laci meja dikelas.
6.      Setiap lokal harus ada Bank sampah (sampah kertas, sampah plastik/ Anorganik, sampah basah/Organik) dan setiap sampah harus dipisah sesuai dengan jenis sampahnya.

B.     Bersih Badan dan Pakaian
1.      Setiap siswa harus menjaga kebersihan badan dan pakaiannya
2.      Siswa datang kesekolah dengan pakaian seragam sekolah yang rapi, bersih lengkap dengan atribut, dengan ketentuan :
·         Untuk putri : Senin s/d Kamis pakaian putih abu-abu (sepatu hitam polos, kaus putih) khusus hari Jumat pakai baju kurung basiba kain, sarung batik seragam sekolah dan tidak dibenarkan pakai sandal.
·         Untuk putra : Senin s/d Kamis  pakaian putih abu-abu (sepatu hitam polos, kaus putih) khusus hari Jumat pakai baju koko celana hitam atau Batik sesuai dengan tingkat tidak pakai dasi.
3.      Seluruh siswa Putra dan Putri hari Sabtu berpakaian Pramuka lengkap tidak boleh pakai Dasi.
C.    Bersih Ruangan Kelas
1.      Piket kelas harus sudah menyelesaikan tugasnya 5 Menit sebelum lonceng tanda masuk jam pertama berbunyi.
2.      Meja dan kursi dalam keadaan tersusun rapi, sebelum dan sesudah belajar papan tulis dalam keadaan bersih dan tidak berdebu, kaca jendela bersih dan dinding kelas tidak ada coret-coretan.
3.      Kelengkapan kelas gambar Presiden, Wakil Presiden, Lambang Negara, daftar pelajaran, daftar piket dan denah kelas, dsb). Tergantung pada dinding kelas dalam keadaan bersih dan rapi.
4.      Meja guru keadaan bersih (pakai alas meja dan bunga) dan diatasnya telah tersedia absen siswa dan buku batas pelajaran, setiap kelas dilengkapi satu ember air bersih untuk mencuci tangan dan satu helai sarbet.
                         III.            BUDAYA BELAJAR
A.    Belajar di Kelas
1.      Selama jam pelajaranberlangsung siswa tidak diizinkan meninggalkan pelajaran  kecuali atas izin guru yang bersangkutan dan tidak boleh lebih dari 10 menit secara bergantian dan tidak ada yang dicafetaria dan mondar mandir di pekarangan/teras sekolah dan diluar lingkungan sekolah.
2.      Guru yang tidak masuk tepat waktunya, ketua kelas harus menjemput kekantor majelis guru dan apabila guru tersebut berhalangan hadir supaya melapor ke guru piket.
3.      Siswa dilarang keras membawa Handphone (HP) Kamera dalam lingkungan sekolah, dan siswa dilarang mengaktifan HP ketika Jam Pelajaran berlangsung.
4.      Buku catatan harus satu untuk satu mata pelajaran serta selalu bersih dan buku pegangan siswa harus pakai sampul dan dipelihara dengan sebaik-baiknya serta barang-barang terlarang (benda, tajam, buku/kaset porno, namiras dll) tidak boleh dibawa ke sekolah.
5.      Pada saat pergantian jam pelajaransiswa tidak dibenarkan meninggalkan ruangan belajar.
6.      Siswa yang berhalangan hadir karena sakit harus ada surat keterangan dari Orangtua/wali (Maksimal 3 Hari). Apabila lebih dari 3 hari masih dalam kondisi sakit maka harus disertai dengan surat keterangan dokter.
7.      Siswa yang berhalangan hadir karena keperluan lainnya, siswa harus mengirimkan surat izin yang diketahui oleh orangtua/wali yang hanya berlaku 1 hari.
8.      Siswa yang berhalangan hadir untuk kegiatan diluar kegiatan PBM harus ada surat resmi yang dikeluarkan oleh sekolah apabila untuk kegiatan sekolah. Untuk kegiatan diluar diluar kegiatan sekolah harus ada surat resmi dari pihak penyelenggara/penanggung jawab kegiatan.    
9.      Siswa harus tekun, dinamis dalam mengikuti pelajaran dengan tidak berbeda-bedakan guru yang mengajar.
10.  Siswa harus menyerahkan tugas kepada guru mata pelajaran sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh guru yang bersangkutan.
11.  Ketika guru berhalangan hadir setiap siswa harus mengkondisikan belajar mandiri dengan maksimal dalam lokal masing-masing.
B.     Belajar Diwaktu Luang
Bagi siswa kelas diwaktu luang maka ketua kelas harus mengamankan dan mengkoordinir temanya untuk belajar mandiri atau membaca buku di perpustakaan.
C.    Belajar Dalam Melaksanakan Tugas Di Sekolah
Dalam rangka meningkatkan keterampilan siswa diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (Pramuka, PAI, Olahraga,LPIR, dll).
E.       Administrasi Sekolah
1.         Struktur Organisasi Sekolah
Struktur Organisasi Sekolah
1.      Kepala Sekolah                                        : Drs. Alizarman, MM
2.      Kepala Tata Usaha                                   : Aisnahniah Nur, S. Sos
3.      Wakil Bidang Kurikulum                        : Arrahmat. A, S. Pd
4.      Wakil Bidang Kesiswaan                                    : Ofrieti, S. Pd
5.      Wakil Bidang Sarana dan Prasarana        : Rosmiati, S. Pd
1.         Ketenagakerjaan Sekolah
Jumlah ketenagaan SMA  Negeri 4 Pariaman
1.
Jumlah guru PNS
50 orang
2.
Jumlah pegawai PNS
2 orang
3.
Jumlah Guru Honor
16 orang
4.
Jumlah Pegawai Honor
10 orang
Jumlah Total
78    rang
Sumber: Tata Usaha SM N 4 Pariaman

Administrasi sekolah merupakan segala usaha yang dilaksanakan secara bersama untuk mendayagunakan semua sumberdaya secara efektif dan efisien demi terwujudnya tujuan pendidikan. Pengelola administrasi sekolah dapat dikelompokkan dalam dua bentuk diantaranya :
1.        Pengelolaan Secara Umum
Sebelum dilaksanakan pendidikan di suatu sekolah, maka untuk membuat dan menetapkan langkah kerja. Kepala Sekolah dengan dibantu oleh majelis guru dan tenaga administrasi menyusun program kerja tahunan yang bersifat umum seperti kurikulum, kesiswaan, kepegawaian perlengkapan dan peralatan, keuangan dan kegiatan lainnya yang dapat menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
2.        Pengelolaan Secara Khusus
Sesuai dengan buku petunjuk pelaksanaan administrasi di sekolah yang di keluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dasar dan Menengah serta Menengah Umum Jakarta 1994. Pengelolaan administrasi sekolah secara khusus dibagi menjadi lima macam diantaranya:
a.    Pengelolaan Administrasi Belajar Mengajar (Proses Pengajaran)
a)      Mendokumentasikan perangkat soal-soal penilaian
b)      Mendokumentasikan hasil penilaian
c)      Menyampaikan hasil penilaian sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan
d)     Format nilai rapor
e)      Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
f)       Mengatur pelaksanaan penilaian
g)      Menyususn program tahunan, program semester, dan persiapan lainnya
b.    Pengelolaan Adminisrasi Siswa
Ruang lingkup pengelolaan administrasi siswa mencakup beberapa hal    antara lain :
a)    Penerimaan siswa baru
b)   Program bimbingan dan konseling
c)    Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa
d)   Pengelompokan belajar siswa
e)    Kehadiran OSIS
f)    Mutasi siswa
g)   Lingkungan hidup
h)   Papan statistic
i)     Mengatur buku induk siswa
c.    Pengelolaan Administrasi Pegawai
    Administrasi kepegawaian dikelola oleh Kepala tata usaha yang telah ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Pengelolaan pegawai ini bertujuan untuk menciptakan suasana kerja yangmenyenangkan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam administrasi kepegawaian antara lain :
a)      Penyediaan format file pegawai
b)      Kelengkapan file untuk setiap pegawai
c)      Pengadaan papan tulis tentang daftar kepegawaian atau staf sekolah
d.        Pengelolaan Administrasi Perlengkapan
Semua perlengakapan sekolah harus dirawat dengan baik supaya dapat bertahan sesuai dengan batas waktu kelayakan barang tersebut. Pengawasan yang ketat diharapkan kepada guru bidang studi yang membutuhkan alat-alat tersebut. Disarankan kepada guru bidang studi agar membuat laporan secara berkala mengenai perlengkapan yang dibutuhkan dan adanya pelaporan mengenai perbaikan barang-barang yang sudah tidak layak pakai.
Dalam pengelolaannya administrasi perlengkapan sekolah dapat dikelompokkan dalam dua bentuk laporan yaitu :
1)        Barang yang tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan
2)        Barang bergerak baik habis pakai maupun yang tidak habis pakai.
3)        seperti perabot, alat kantor, buku-buku, dan alat peraga pendidikan.

e.         Pengelolaan Administrasi Perpustakaan
Pemegang administrasi perpustakaan, dipegang oleh bagian administrasi dan dibantu oleh seorang pegawai perpustakaan. Dalam mengelola administrasi perpustakaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1)        Mencatat semua koleksi buku yang dimiliki perpustakaan sekolah.
2)        Mengklasifikasikan semua buku berdasarkan jenis dan ruang lingkup pembahasannya.
3)        Membuat katalog yaitu membuat daftar uraian singkat tentang  keterangan suatu koleksi agar mudah menemukannya
4)        Pemberian perlengkapan administrasi pada setiap koleksi
5)        Menyusus koleksi pada rak-rak sehingga mempermudah petugas melakukan pelayanan
F.       Proses Belajar Mengajar
a.         Kegiatan Membuka Pelajaran
Sebelum pembelajaran dimulai, setiap pagi siswa berdoa yang dipandu oleh ketua kelas dan membaca al-qur’an secara bergiliran. Hal ini bertujuan untuk pembentukan akhlak siswa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT . Setelah itu dilanjutkan dengan guru mengambil absen siswa.
b.        Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti ini dilakukan kegiatan menyampaikan materi yang berlangsung selama  70 menit. Untuk menyampaikan materi pelajaran guru mengajar dengan menggunakan berbagai pendekatan dan cara mengajar yang berbeda seperti model pembelajaran langsung, diskusi, dan sebagainya. Selain itu bahasa yang digunakan oleh guru mudah dipahami oleh siswa sehingga hal ini menarik perhatian siswa dan memancing siswa untuk aktif dan berpartisispasi selama proses pembelajaran.
Selama proses pembelajaran guru selalu mengaitkan pembelajaran pada kehidupan sehari-hari. Pertanyaan yang dilemparkan sesuai dengan materi yang disampaikan dan setiap jawaban siswa yang benar guru selalu memberikan penguatan terhadap jawaban siswa, namun apabila jawaban siswa belum tepat guru menuntun siswa untuk dapat menjawab dengan tepat. Setelah guru mencatat dipapan tulis siswa disuruh mencatat yang ada dipapan tulis dan memberikan contoh soal yang dibahas langsung secara bersama.

c.         Kegiatan Menutup Pelajaran
Setelah kegiatan inti dalam pembelajaran, hal yang terakhir dilakukan guru adalah menutup pelajaran. Kegiatan menutup pelajaran dilakukan dengan menarikan kesimpulan yang dilakukan bersama siswa untuk pembelajaran hari itu. Selain itu terkadang juga di akhiri dengan diadakannya kuis. Guru memberikan tugas yang harus dibuat siswa di rumah yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajari dan menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.















BAB III
KEGIATAN PLK
A.    Kegiatan Mengajar (Teaching)
Selama masa PLK, penulis melakukan kegiatan mengajar di kelas XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPA 3, XII IPA 4, XII IPA 5,dengan total jam mengajar sebanyak  16  jam pelajaran dalam 1 minggu.
Jadwal kegiatan mahasiswa PLK di sekolah
Jadwal kegiatan setiap mahasiswa PLK di sekolah berbeda karena sudah dibagi setiap orangnya. Adapun jadwal penulis adalah :
Senin   : Mengajar
Selasa  : -
Rabu    : Piket PBM
Kamis  : Piket  Perpustakaan
Jumat   : Mengajar dan Piket TU
Sabtu   : Libur
No.
Hari
Jam Pelajaran
Kelas
1.       
Senin
08.10-08.55
13.25-14.10
XII IPA 4
XII IPA 2
2.       
Jum’at
07.40-08.30
09.15-10.00
10.55-11.30

XII IPA 3
XII IPA 5
XII IPA 1
      Proses mengajar penulis secara umum sama dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah seperti yang telah dituliskan pada poin Proses Belajar Mengajar sebelumnya. Kegiatan mengajar penulis dilakukan dua tahap, dimana pada tahap pertama yaitu Latihan Mengajar Terbimbing (LTM) yang didampingi oleh pamong dan yang kedua yaitu Latihan Mengajar Mandiri (LMM) yang tidak didampingi oleh pamong. Meskipun  pada Latihan Mengajar Mandiri (LMM) penulis tidak didampingi oleh pamong, namun penulis tetap melaporkan kegiatan yang telah dilakukan di dalam kelas kepada pamong sebelum dan sesudah proses mengajar.
B.     Kegiatan Non Teaching
1.      Upacara Bendera
Upacara Bendera dilaksanakan setiap hari senin pukul 07.15 WIB. Pelaksana upacara bendera adalah  kelas yang ditunjuk secara bergantian,  dan upacara awal bulan diamanahkan kepada OSIS dan MPK. Pelaksanaan upacara bendera berjalan dengan baik, tertib dan rapi. Seluruh perangkat sekolah,  guru, guru muda (mahasiswa PL), karyawan dan staff serta siswa ikut andil dalam pelaksanaan Upacara Bendera ini.
2.      Kultum
Kultum dilaksanakan setiap hari jum’at pukul 07.15 WIB. Pelaksana kultum sama seperti upacara bendera dimana pelaksana adalah kelas yang ditunjuk secara bergantian dan jadwalnya disusun secara berurutan, dan awal bulan diamanahkan kepada ROHIS. Ketika hari hujan maka siswa tidak dapat berkumpul dilapangan, oleh karena itu kegiatan kultum tetap berjalan dimana siswa mendengarkan materi dan isi acara di dalam kelas masing masing melalui pengeras suara di setiap kelas. Yang mengisi acara kultum berada di kantor dan menggunakan alah bantu seperti mix yang dapat terdengan di setiap kelas.
3.      Piket Sekolah
Selain mengajar, mahasiswa PLK juga dilibatkan dengan tugas piket. Piket yang diberikan berupa piket tata usaha, piket wakil, piket PBM
          a. Piket PBM
Adapun kegiatan yang dilakukan pada piket PBM, antara lain :
a.       Menyusun map absen kelas di meja-meja yang telah disediakan di ruang guru sehingga guru-guru dengan mudah mengambil absen kelas yang akan diajarnya.
b.      Mengecek kehadiran guru-guru yang mengajar sehingga guru yang tidak datang bisa digantikan oleh guru piket
c.       Mengecek siswa yang terlambat
d.      Menggantikan guru yang tidak hadir atau terlambat memasuki kelas.
e.       Mengganti absen siswa pada map dengan absen kosong untuk hari senin
b.      Piket Pustaka
Kegiatan yang dilakukan selama piket pustaka antara lain:
              a..Merapikan buku-buku sesuai dengan urutan buku per masing-.masing bidang ilmu
              b.Menjaga ketenangan dalam ruang pustaka.
              c. Membantu-bantu petugas yang ada di perpustakaan
C.    Kasus dan Penyelesaiannya
Berdasarkan  pengamatan peneliti di SMAN 4 Pariaman menemukan sebuah kasus yang akan sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran tersebut yaitu partisipasi peserta didik masih tergolong rendah. Pada saat melakukan pengamatan peneliti melihat tidak adanya keseriusan peserta didik  dalam mengikuti proses pembelajaran.selain itu penulis juga dapat melihat kurangnya semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dapat terlihat pada mereka yang sering ngobrol dengan sesame teman, mereka sering keluar masuk saling bergantian, mengganggu teman lokal sebelah, dan  disaat pembelajaran akan dimulai sebagian besar peserta didik masih asyik dengan kegiatan masing-masing..
    Rendahnya partisipasi belajar warga belajar disebabkan oleh beberapa faktor yaitu .
1.    Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, meliputi motivasi, pekerjaan, dan usia warga belajar. Motivasi yang dimiliki peserta didik tergolong rendah. Selain itu, usia peserta didik  yang tergolong produktif dan rentan terhadap penyakit.
2.    Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi jarak rumah peserta didik dengan tempat pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran. Semakin jauh tempat pembelajaran maka akan semakin rendah partisipasi warga belajar.
3.                Rendahnya partisipasi belajar siswa disebabkan karena guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif serta dalam mendesain skenario pembelajaran belum disesuaikan dengan karakteristik materi maupun kondisi siswa sehingga memungkinkan siswa kurang aktif dan kreatif. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional yang bersifat satu arah yang mengakibatkan pembelajaran tampak kering dan membosankan. Kegiatan pembelajaran masih didominasi guru, siswa sebagai objek bukan subyek.
Alternatif penyelesaian pada kasus ini adalah :

1.        Selalu memberikan motivasi atau dorongan kepada warga belajar agar mereka bisa ikut serta dalam proses pembelajaran.
2.        Guru atau tutor dituntut untuk menguasai dan memilih pendekatan, model, strategi dan metode pembelajaran yang tepat.
3.        Guru atau tutor perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang berorientasi pada warga belajar agar warga belajar terdorong untuk  berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
4.        Strategi yang harus dikuasai guru atau tutor yaitu pembelajaran, aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan,gembira dan berbobot (paikem gembrot) diharapkan mampu memotivasi, menstimulus terciptana dinamika  pembelajaran yang sehat dan kondusif yang bermuatan pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar.
Penyelesaian Kasus.
1.      Untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa ada beberapa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan meliputi memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, menjelaskan instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa, mengingatkan kompetensi prasyarat, memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep) yang akan dipelajari, memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya, memunculkan aktivitas, memberikan umpan balik, memberikan latihan berupa tes, menyimpulkan setiap materi yang disampaikan.
2.      Untuk meningkatkan semangat dan partisipasi belajar warga belajar dalam proses pembelajaran guru atau tutor harus menggunakan prinsip yang berhubungan dengan partisipasi. Ada beberapa prinsip pembelajaran partisipasi menurut Gagne dan Briggs dalam Maritins Yamin (2007:84) yaitu:
a.       Berdasarkan kebutuhan belajar (learning needs based)
Pelajar akan belajar secara efektif dalam proses   pembelajaran apabila semua komponen program belajar   dapat   membantu   peserta   didik   untuk   memenuhi   kebutuhannya. Dalam hal ini adalah kebutuhan sebagai guru sesuai dengan tugas dan fungsinya yang sekaligus sebagai fasilitator.
b.      Berorientasi pada tujuan kegiatan pembelajaran (learning goals and objectives oriented)
Kegiatan belajar partisipatif direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang telah diprogramkan. Jadi dalam setiap proses   kegiatan   belajar   diarahakan untuk   mencapai   tujuan   belajar   yang telah disusun oleh sumber belajar/ guru dan peserta didik.
c.       Berpusat pada peserta didik (participant centered)
Kegiatan belajar partisipatif itu  dilakukan atas  dasar     kesesuaian dengan latar belakang kehidupan peserta didik. Latar belakang kehidupan meliputi pendidikan, pergaulan, agama dan sebagainya. Dalam penyusunan proses kegiatan belajar peserta didik memegang peranan utama sehingga peserta didik dapat merasakan bahwa kegiatan belajar itu menjadi milik peserta didik sendiri, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melakukan proses yang telah ditetapkan oleh mereka
d.      Dan berangkat dari pengalaman belajar (experiental learning)
 Prinsip belajar memberi arah bahwa kegiatan belajar     partisipatif disusun dan dilaksanakan berawal dari pengalaman yang telah dimiliki   oleh   peserta   didik. Proses kegiatan belajar merupakan kegiatan peserta didik yang dilakukan secara bersama di dalam situasi pengalaman nyata, baik pengalaman   dalam tugas  yang dilakukan sehari-hari maupun pengalaman sebagai pelajar, maka pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar mengutamakan   pendekatan pemecahan masalah. Pemecahan masalah ini merupakan pembelajaran yang lebih banyak menumbuhkan partisipasi peserta didik, nilai dan keterampilan yang telah dimiliki oleh peserta didik dan lebih menitikberatkan pada     pendekatan pemecahan masalah.
Dari beberapa prinsip yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa peserta didik dalam pembelajaran partisipatif benar-benar diuntungkan. Karena kegiatan pembelajaran partisipatif bertujuan untuk menjadikan peserta didik sebagai pusat dari kegiatan seluruh kegiatan pembelajaran
Kasus yang masih harus dibenahi di SMA N 4 Pariaman salah satunya adalah kasus disiplin, seperti keterlambatan siswa dan pelaksanaan aturan sekolah yang masih dilanggar sebagian siswa. Untuk mengatasi masalah ini keterlsmabtan wakil kesiswaan bekerjas sma dengan guru piket dan guru PLK  bagi siswa yang terambat tidak dibolehkan masuk pagar sebelum jam 7.40 dan setelah anak itu anak diproses dengan pencatatn nama siswa, diberikan hukuman untuk memunguti sampah yang ada di lingkungan sekolah dan selanjutnya nama siswa dimasukkan kedalam buku kasus, setelah itu dibolehkan masuk setelah medaoat surat izin masuk oleh guru piket. Pemberian hukuman ini dinilai kurang efektif menurut penulis karena tidaka da efek jeraa oleh siswa yang bersangkutan.  Apabila kasus siswa sudah banyak maka siswa akan di proses oleh guru BK.
Untuk mendukung pelaksanaan aturan dan mengatur siswa dalam hal keterlambatan, penulis ketika pertama masuk kelas membuat kontrak.






BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kegiatan Praktek Lapangan Kependidikan mempunyai peranan yang penting dalam mempersiapkan calon guru yang professional karena merupakan kegiatan langsung dan nyata dimana mahasiswa terlibat secara aktif dalam menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan selama dalam bangku perkuliahan dan memperoleh ilmu baru yang didapat di sekolah latihan.
Kegiatan PLK juga merupakan wahana bagi mahasiswa agar bisa berinteraksi dari segala arah, baik guru dengan siswa, siswa dengan siswa maupun siswa dengan lingkungannya. Dalam proses PLK ini, mahasiswa tidak hanya dituntut dalam kegiatan teaching tetapi juga dalam kegiatan non teaching.  Pada kegiatan teaching mahasiswa harus mempersiapkan semua bahan ajar mulai dari Program Semester, Minggu Efektif, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pempelajaran (RPP), Evaluasi Penilaian Siswa, dan Perangkat Lainnya.
Pada kegiatan non teachingmahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan peraturan sekolah seperti piket guru, piket ruang wakil kepala sekolah, piket tata usaha, piket perpustakaan dan keperluan lain untuk kepentingan sekolah.
Selama melaksanakan observasi di SMA N 4 Pariamantelah menunjukkan banyak hal positif yang bisa saya ambil sebagai pedoman  dalam melaksanakan PPLK nantinya, Namun SMA N 4 Pariamanjuga harus mempertahankan dan menjaga hal – hal tersebut agar nanti kedepannya bisa lebih dikembangkan lagi untuk kebaikan sekolah. Selama melaksanakan observasi di SMA Negeri 4 Pariaman ada beberapa saran yang penulis ajukan, yaitu :
1.    Guru diharapkan dapatmempertahankan dan meningkatkan proses belajar mengajar yang telah berjalan dengan baik.
2.    Sekolah lebih baik mengutamakan akademik dibandingkan non akademik, karena dari observasi terlihat bahwa sekolah lebih mengutamakan kegiatan non akademik dibandingan kegiatan yang berhubungan dengan akademik.
3.    Pihak sekolah untuk selalu lebih tegas terhadap guru, siswa, maupun pegawai lainnya yang melanggar disiplin sekolah.

****









No comments:

Post a Comment